Analisis hubungan beban kerja fisik dan tingkat kualitas kelelapan tidur terhadap produktivitas kerja pada bagian produksi water heater di PT. Wijaya Karya Industri Energy
P PT Wijaya Karya Industri Energi merupakan salah satu industri yang bergerak di bidang manufaktur pembuatan Water Heater. Hampir semua proses produksinya dilakukan secara manual (semi otomatis), dimana berdasarkan hasil wawancara operator sering merasa lelah. Kelelahan seringkali dikaitkan dengan pola tidur seseorang, semakin lelah seseorang akan semakin pendek kelelapan tidurnya. Penelitian ini diawali dengan penelitian pendahuluan yang dilakukan dengan pengukuran kualitas tidur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index dan didapatkan 4 dari 6 operator mengalami keluhan atas kualitas tidur yang buruk. Lalu berdasarkan wawancara ditemukan beberapa masalah lainnya yaitu keluhan operator akan aktivitas fisik yang cukup berat seperti kegiatan mengangkat, mendorong dan menempa yang dilakukan secara manual (semi otomatis). Serta ditemukan pula sering terjadi pencapaian target produksi (unit) yang tidak optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja fisik (denyut jantung) dan kualitas kelelapan tidur (deep sleep) terhadap produktivitas (unit) yang dihasilkan. Tingkat beban kerja fisik diketahui melalui pengukuran denyut jantung enam operator selama 1 hari kerja dengan menggunakan metode cardiovascular load untuk mengetahui beban kerja fisik (CVL%) 6 operator yang ada pada stasiun kerja pengecoran tangki dan assembly panel. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa 2 dari 6 operator memiliki tingkat beban kerja fisik (CVL%) diatas 30% yang berarti "terjadi kelelahan". Selanjutnya dilakukan pengukuran lebih lanjut pada denyut jantung dan kualitas kelelapan tidur (deep sleep) dimana diketahui bahwa keenam operator selama 5 hari kerja dengan penggunaan perangkat Smartband Xiaomi sebagai heart rate meter dan sleep tracker. Untuk mengetahui adanya hubungan antara beban kerja fisik (denyut jantung) dan kualitas kelelapan tidur (deep sleep) terhadap produktivitas maka dilakukan uji korelasi Spearman Rank. Dari hasil uji korelasi diperoleh bahwa terdapat hubungan yang positif dengan klasifikasi "sangat kuat" secara linear (searah) antara beban kerja fisik (denyut jantung) dan kualitas tidur (deep sleep) terhadap produktivitas kerja (unit) yang dihasilkan.
W Wijaya Karya Energy Industry is one of the industries engaged in manufacturing Water Heater. Almost of its production process was done manually (semi-automatic), based on the interview operators are often feel tired. Fatigue is often associated with a person's sleep patterns, the more tired a person will be the shorter the sleep. This study begins with a preliminary study conducted by measuring sleep quality using the Pittsburgh Sleep Quality Index questionnaire and obtained four of the six operators have complaints on poor sleep quality. Based on the interview there were other problems of complaints of their physical activities was quite heavy such as lifting, pushing and forging activities that was done manually (semi-automatic). It also found that their achievement of production targets (units) were frequently not optimal. The purpose of this study is to determine the relationship of physical workload (heart rate) and deep sleep quality to work productivity (unit). The level of physical workload is known by measuring heart rate within 1 day of work using the cardiovascular load method to determine the physical workload (CVL%) that were produced by the operators in tank casting and panel assembly work station. Based on the calculation result was found 2 of 6 operators has a level of physical workload (CVL%) above 30% which means "fatigue occurs". Further measurements were made on heart rate and deep sleep quality of the six operators for 5 days of work using a device called Smartband Xiaomi as a heart rate meter and sleep tracker. By using Spearman Rank correlation test we can determine the relationship between physical workload (heart rate) and deep sleep quality to work productivity. The results showed a positive relationship with a "very strong" level linearly (unidirectional) between the physical workload (heart rate) and deep sleep quality on the work productivity (unit).