Hubungan antara kejadian penyakit cacingan dengan prestasi belajar pada siswa SD kelas 1-4
P Prevalensi kecacingan di Indonesia pada umumnya masih sangat tinggi yaitu sekitar 36,6%. Kelompok umur terbanyak yang dialami adalah usia 5-14 tahun. Penyakit kecacingan dapat mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktivitas anak. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross- sectional untuk mengetahui hubungan antara kecacingan dengan hasil prestasi belajar pada siswa SD islam perti. Sampel penelitian berjumlah 101 orang diperoleh dari kelas 1 sampai dengan kelas 4 tahun ajaran 2015/2016 dengan metode random sampling. Pengolahan data dianalisis dengan uji statistik Chi-square. Sebagian besar responden memiliki prestasi belajar yang baik yaitu 100%. Responnden yang mengalami cacingan tidak ada. Responden yang tidak mengalami cacingan adalah 100%. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kecacingan dengan hasil prestasi belajar siswa siswa SD islam perti di dimana siswa yang positif kecacingan memiliki kemungkinan beresiko 0,2 kali mengalami penurunan hasil prestasi belajar.
T The prevalence of worm infection in Indonesia in general is still very high at around 36.6%. Experienced the largest age group is 5-14 years old. Kecacingan disease can lead to declining health, nutrition, child's intelligence and productivity. This study is a descriptive cross-sectional study to determine the relationship between worm infection and results of learning achievement in Islamic elementary school students like. These samples included 101 people obtained from grade 1 to grade 4 school year 2015/2016 with a random sampling method. Processing of the data were analyzed with Chi-square test statistic. Most respondents have a good learning achievement of 100%. Responnden experiencing no worms. Respondents who did not have worms is 100%. Can not be concluded due to the negative results of the study the incidence of intestinal worms.