Efek sitopatik ekstrak etanol kulit biji buah borassus flabellifer l. terhadap cell line hsc-3: Pengamatan terhadap morfologi sel
L Latar belakang: Perawatan kanker konvensional dapat menimbulkan efek samping, sehingga perlu dikembangkan perawatan alternatif menggunakan bahan alam. Ekstrak etanol kulit biji buah Borassus flabellifer L. mengandung senyawa flavonoid dan fenolik yang dapat menginduksi apoptosis sel kanker. Pembelajaran kualitatif efek antikanker ekstrak etanol kulit biji buah Borassus flabellifer L. dapat dilakukan melalui pengamatan proses apoptosis dalam bentuk perubahan morfologi sel Tujuan: Untuk mengetahui efek sitopatik ekstrak etanol kulit biji buah Borassus flabellifer L. dalam bentuk perubahan morfologi sel terhadap cell line HSC-3. Metode: Penelitian in vitro menggunakan cell line HSC-3 dan tujuh kelompok: kontrol negatif (hanya media kultur), kontrol positif (doxorubicin 3 μM), dan lima kelompok ekstrak kulit biji buah Borassus flabellifer L. (93,75 μg/mL, 187,5 μg/mL, 375 μg/mL, 750 μg/mL, dan 1500 μg/mL). Pengamatan morfologi sel menggunakan chamber slide, pewarnaan hematoksilin eosin, dan pengamatan mikroskopis setelah 24, 48, dan 72 jam. Analisa mencakup perubahan diameter inti sel, keberadaan fragmentasi inti sel dan vakuolisasi sitoplasma sel. Hasil: Terdapat pengecilan diameter inti sel signifikan pada kelompok ekstrak 750 μg / mL setelah 24 jam, dan 375 μg / mL setelah 48 dan 72 jam. Fragmentasi inti mulai terjadi pada semua well pada kelompok ekstrak 750 μg / mL setelah 24 jam, dan pada semua well setelah 48 dan 72 jam, serta menunjukkan perbedaan signifikan antara semua kelompok. Kesimpulan: Ekstrak etanol kulit biji buah Borassus flabellifer L. memiliki efek sitopatik terhadap cell line HSC-3 dalam bentuk perubahan morfologi sel.
B Background: Conventional cancer treatments can cause side effects, necessitating the exploration of herbal alternatives. Ethanol extract of Borassus flabellifer L. seed coat contains flavonoids and phenolic compounds that can induce cancer cell apoptosis. Qualitative study of anticancer effect of Borassus flabellifer L. fruit seed coat ethanol extract can be done by observing the process of apoptosis like changes in cell morphology. Objectives: To determine the cytopathic effect of Borassus flabellifer L. fruit seed coat ethanol extract on HSC-3 cell line morphology. Methods: In vitro study using HSC-3 cell line and seven groups: negative control (culture medium only), positive control (doxorubicin 3 μM), and five groups of Borassus flabellifer L. seed coat extract (93.75 μg/mL, 187.5 μg/mL, 375 μg/mL, 750 μg/mL, and 1500 μg/mL). Cell morphology observations were conducted using chamber slides, hematoxylin eosin staining, and microscopic observations after 24, 48, and 72 hours. Analysis includes changes in nuclear diameter, the presence of nuclear fragmentation, and cytoplasmic vacuolization. Results: Significant reduction in cell nucleus diameter is observed in the 750 μg/mL extract group after 24 hours, and in the 375 μg/mL extract group after 48 and 72 hours. Nuclear fragmentation began to occur in all wells in the 750 μg/mL extract group after 24 hours, and in all wells after 48 and 72 hours, showing significant differences between all groups. Conclusion: Borassus flabellifer L. fruit seed coat ethanol extract has a cytopathic effect on HSC-3 cell line morphology.