DETAIL KOLEKSI

Studi laboratorium pengaruh salinitas dan konsentrasi surfakan alpha olefin sulfonate (AOS)terhadap peningkatan perolehan minyak pada batuan sandstone


Oleh : Aras Fauza Illa

Info Katalog

Nomor Panggil : 1416/TP/2022

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Kartika Fajarwati Hartono

Pembimbing 2 : Pauhesti

Subyek : Enhanced oil recovery

Kata Kunci : enhanced oil recovery, alpha olefin sulfonate (AOS), critical micelle concentration (CMC), interfac

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TA_STP_071001700021_Halaman-judul.pdf 10
2. 2022_TA_STP_071001700021_Pengesahan.pdf 3
3. 2022_TA_STP_071001700021_Bab-1_Pendahuluan.pdf 2
4. 2022_TA_STP_071001700021_Bab-2_Tinjauan-Literatur.pdf 20
5. 2022_TA_STP_071001700021_Bab-3_Kerangka-Konsep.pdf 42
6. 2022_TA_STP_071001700021_Bab-4_Metode.pdf 42
7. 2022_TA_STP_071001700021_Bab-5_Kesimpulan.pdf 2
8. 2022_TA_STP_071001700021_Daftar-pustaka.pdf 6
9. 2022_TA_STP_071001700021_Lampiran.pdf 27

K Kebutuhan energi minyak bumi terus meningkat, bersamaan dengan turunyakemampuan untuk memproduksikan energi tersebut. Hal ini menjadi tantanganbesar bagi industri minyak dalam menyediakan kebutuhan energi yang semakinmeningkat. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu metode dalam peningkatanproduksi minyak guna memenuhi kebutuhan energi tersebut, salah satu metodeyang digunakan adalah Enhanced Oil Recovery (EOR). EOR adalah sebuahteknik yang digunakan untuk memaksimalkan faktor perolehan minyak darisumur yang telah dilakukan primary recovery dan secondary recovery. MetodeEOR dapat menyebabkan perubahan pada reservoir seperti komposisi, rasiomobilitas minyak dan air, dan struktur batuan fluida. EOR memiliki beberapametode seperti miscible flooding, chemical flooding, thermal flooding, danmicrobial flooding. Tetapi perlu dilakukanya screening criteria untuk memilihjenis metode teknologi EOR yang digunakan pada setiap reservoir dikarenakankarakteristik reservoir berbeda-beda. Pada metode chemical flooding (injeksikimia) terdapat tiga jenis yaitu injeksi polimer, injeksi alkalin, injeksi surfaktandan dapat juga kombinasi dari dua jenis injeksi seperti surfaktan polimer.Penelitian ini melakukan Chemical Flooding dengan menggunakan surfaktan tipeanionic yaitu Alpha Olefin Sulphonate (AOS), dimana surfaktan jenis inimemiliki muatan negatif pada bagian gugus hidrofiliknya. Penggunaan surfaktanini dimaksudkan untuk menurunkan tegangan antar-muka terhadap dua fluidayaitu minyak dan air untuk memobilisasi sisa minyak menuju sumur produksisehingga dapat meningkatkan perolehan minyak. Kerhasilan penggunaansurfaktan dipengaruhi oleh temperature, jenis batuan, salinitas, konsentrasisurfaktan, dan jumlah minyak yang tersisa pada reservoir. Didalam tugas akhir iniakan dibahas mengenai pengaruh surfaktan terhadap salinitas dan konsentrasisurfaktan yang paling optimal. Variasi salinitas dari synthetic brine yangdigunakan pada tugas akhir ini adalah 5000, 18000, dan 25000 ppm yang akandilarutkan pada berbagai variasi konsentrasi surfaktan dengan konsentras

D Dari pembuatan larutan tersebut didapatkan dua puluh satu larutan kombinasiyang akan dilakukan pengukuran sifat fisik fluida yaitu densitas, specific gravity,viskositas dan tegangan antarmuka (IFT). Dari nilai IFT setiap larutan didapatkantitik Critical Micelle Concentration (CMC) optimum pada larutan konsentrasisurfaktan 1 %. Nilai CMC inilah terbentuknya micelle dimana yang semulamonomer berubah menjadi micelle dan mampu memisahkan minyak. Setelahtercapainya titik CMC, penambahan konsentrasi surfaktan tidak akan terlalumempengaruhi nilai IFT, dimana nilai IFT akan konstan atau cenderung naiksedikit. Dilakukan pengukuran sifat fisik batuan yaitu porositas dan permeabilitasterhadap tiga core, didaptkan pada core A nilai porositas 11,38 % danpermeabilitas 111,276 mD, pada core B nilai porositas 12,18 % dan permeabilitas122,390 mD, pada core C nilai porositas 14,02 % dan permeabilitas 117,846 mD.Pengujian perolehan minyak dilakukan dengan coreflooding pada tiga coreberjenis sandstone pada temperature 70oC , penggunaan suhu tersebut agarmenyerupai kondisi pada reservoir. Sebelum dilakukan injeksi, core disaturasikandengan cara direndam pada larutan synthetic brine, kemudian core disaturasikanmenggunakan minyak ringan lapangan R agar pori batuan terisi oleh minyak danmenggantikan tempat larutan brine yang berada didalam core. Nilai perolehanminyak yang dihasilkan dengan injeksi surfaktan AOS 1 % pada core A, core B,dan core C berturut-turut adalah 32.93 ; 34.25 ; dan 36.25 %.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?