Analisis perbandingan surfaktan tween 20 dan 80 salinitas 8000 ppm dalam meningkatkan perolehan minyak di suhu 60 dan 80Ëšc
P Pada dasarnya, tidak semua sumber energi yang berada dalam reservoir dapat terangkat ke permukaan, akan tetapi jika telah diperhitungkan dan cadangan yang tersisa masih ekonomis maka dapat dilakukan salah satu metode untuk menguras cadangan yang tersisa yaitu metode Enhanced Oil Recovery (EOR). Salah satu metode untuk meningkatkan produksi minyak dari sumur-sumur tua yaitu dengan metode EOR. EOR atau pengoptimalan produksi tahap lanjut adalah suatu tenaga buatan yang diinjeksikan melalui sumur injeksi dengan tujuan meningkatkan Recovery Factor dengan mendorong minyak dan gas yang tersisa di reservoir menuju sumur produksi. Injeksi kimia merupakan salah satu metode dalam EOR yang melibatkan penginjeksian bahan kimia ke dalam reservoir dengan tujuan untuk mengubah sifat fluida dan karakteristik batuan, sehingga dapat meningkatkan perolehan minyak. Injeksi kimia dapat berpotensi pada kondisi reservoir yang telah berhasil dengan baik dilakukan injeksi air namun masih terdapat minyak yang belum bisa diambil. Dengan kata lain injeksi kimia meningkatkan efisiensi penyapuan yang sebelumnya dilakukan injeksi air. Injeksi surfaktan tergolong menjadi salah satu teknik dalam EOR pada reservoir dengan kandungan fluida dengan viskositas tinggi karena pengaplikasiaanya mampu menurunkan interfacial tension dan recovery yang dihasilkan relatif besar saat penyapuan pada minyak berat dibandingkan dengan injeksi air konvensional. Tujuan dari dilakukannya penelitian mengenai larutan surfaktan Tween 20 dan 80 dengan variasi konsentrasi pada salinitas 8000 ppm dengan suhu 60 dan 80ËšC, yaitu untuk mengetahui konsentrasi larutan surfaktan yang kompatibel dalam pengaruh suhu dan salinitas. Kemudian pengaruhnya terhadap penurunan interfacial tension yang dapat meningkatkan recovery factor. Penelitian ini merupakan pengujian eksperimental yang dilakukan di Laboratorium EOR dengan mengamati langsung dua surfaktan yang akan akan di bandingkan keefektifannya. Pada penelitian ini digunakan dua jenis surfaktan nonionik Tween 20 dan Tween 80, untuk dibandingkan keefektifan surfaktan dalam meningkatkan perolehan minyak pada salinitas dan suhu tertentu. Pada penelitian ini dilakukan tahapan-tahapan untuk mendapatkan perbandingan yang diinginkan seperti pembuatan larutan brine, larutan surfaktan, pengujian densitas, viskositas, aqueous stability, Phase Behavior, Interfacial Tension dan core flooding. Pengukuran sifat fisik fluida dan sifat fisik batuan sampel menjadi parameter penting pada penelitian ini. Kemudian pada proses uji kompatibilitas (aqueous stability dan phase behavior) didapatkan hasil, yaitu pada pengujian kestabilan larutan, surfaktan Tween 20 dan tween 80 kompatibel dalam mememperahankan fasa homogen oleh pengaruh suhu. Akan tetapi, pada proses uji kelakuan fasa larutan surfaktan yang dinyatakan kompatibel dalam suhu 60 ËšC hanya surfaktan Tween 20 dengan konsentrasi 1%. Surfaktan Tween 20 menjadi satu-satunya larutan yang membentuk mikroemulsi dengan total emulsi pada jam ke-336 yaitu sebesar 22,5%. Kemudian pada pengujian IFT, hanya dilakukan pengujian pada konsentrasi larutan surfaktan yang kompatibel. Hasil pengujian IFT surfaktan Tween 20 konsentrasi 1% mendapatkan nilai sebesar 0,461 dyne/cm dalam menurunkan tegangan antar muka. Untuk membuktikan keefektifan surfaktan dalam meningkatkan perolehan minyak dilakukan kegiatan core flooding. Hasil dari pengujian core flooding menunjukan bahwa, surfaktan Tween 20 dengan konsentrasi 1% mampu mengurangi tegangan antar muka antara minyak dengan air salinitas 8000 ppm pada suhu 60ËšC sehingga dapat meningkatkan perolehan minyak sebesar 4,76%.
E Essentially, not all energy sources within a reservoir can be brought to the surface. However, if calculated reserves remain economically viable, one method to extract the remaining reserves is through Enhanced Oil Recovery (EOR). EOR, or advanced stage production optimization, is an artificial drive injected through injection wells aimed at increasing the Recovery Factor by pushing the remaining oil and gas in the reservoir towards the production well. Chemical injection is one of the EOR methods involving the injection of chemicals into the reservoir to alter fluid properties and rock characteristics, thereby enhancing oil recovery. Chemical injection has potential in reservoirs where water injection has been successfully performed but there is still oil that cannot be extracted. In other words, chemical injection improves sweep efficiency previously achieved by water injection. Surfactant injection is one of the EOR techniques used in reservoirs with high-viscosity fluid content because it can reduce interfacial tension and the resulting recovery is relatively high during the sweeping of heavy oil compared to conventional water injection. The purpose of researching Tween 20 and Tween 80 surfactant solutions with varying concentrations at a salinity of 8000 ppm and temperatures of 60 and 80ËšC is to determine the concentration of surfactant solutions compatible under the influence of temperature and salinity, and their effect on reducing interfacial tension which can increase the recovery factor. This research is an experimental test conducted in the EOR Laboratory by directly observing the effectiveness of two surfactants to be compared. Two types of non-ionic surfactants, Tween 20 and Tween 80, are used in this study to compare their effectiveness in enhancing oil recovery at specific salinities and temperatures. The study involves several stages to achieve the desired comparison, including the preparation of brine solution, surfactant solution, and tests for density, viscosity, aqueous stability, phase behavior, interfacial tension, and core flooding. The measurement of physical properties of fluids and rock samples is a crucial parameter in this research. During the compatibility test process (aqueous stability and phase behavior), results showed that Tween 20 and Tween 80 surfactants maintained a homogeneous phase under the influence of temperature. However, in the phase behavior test, only Tween 20 surfactant with a concentration of 1% was found to be compatible at 60ËšC. Tween 20 surfactant was the only solution forming a microemulsion with a total emulsion at the 336th hour being 22.5%. In the interfacial tension (IFT) test, only compatible surfactant concentrations were tested. The IFT test result for Tween 20 surfactant at a concentration of 1% was 0.461 dyne/cm in reducing interfacial tension. To demonstrate the effectiveness of the surfactant in enhancing oil recovery, core flooding tests were conducted. The core flooding test results showed that Tween 20 surfactant at a concentration of 1% could reduce the interfacial tension between oil and 8000 ppm salinity water at 60ËšC, thereby increasing oil recovery by 4.76%.