Analisa injeksi dua jenis surfaktan terhadap perolehan minyak pada media berpori
C Chemical Flooding (Injeksi Kimia) adalah salah satu jenis metode pengurasan minyak tahap lanjut (EOR) dengan jalan menambahkan zat-zat kimia ke dalam air injeksi untuk menaikkan perolehan minyak sehingga akan menaikkan efisiensi penyapuan dan atau menurunkan saturasi minyak sisa yang tertinggal di reservoir. Injeksi kimia memiliki prospek yang bagus, pada reservoir-reservoir yang telah sukses dilakukan injeksi air dengan kandungan minyak yang masih bernilai ekonomis. Metoda injeksi kimia yang dilakukan pada percobaan ini adalah injeksi kimia surfaktan digunakan untuk menurunkan tegangan antarmuka minyak-fluida agar perolehan minyak meningkat. Jadi effisiensi injeksi meningkat sesuai dengan penurunan tegangan antarmuka. Dalam analisa injeksi dua jenis surfaktan ini, dilakukan percobaan dilaboratorium untuk mengetahui pertambahan perolehan minyak jika injeksi dilakukan terhadap batuan berpori. Bahan kimia yang digunakan pada analisa ini terdiri dari dua jenis surfaktan dengan konsentrasi yang berbeda-beda, yaitu 1.0%, 1.5%, dan 2.5%. Brine yang digunakan konsentrasinya sebesar 20000 ppm. Dari hasil analisa, diperoleh hasil bahwa penginjeksian dua jenis surfaktan tidaklah efektif. Minyak yang dihasilkan jauh berbeda dengan penginjeksian surfaktan tunggal.
C Chemical Flooding (Chemical Injection) is one of (EOR) methods by adding chemicals to the water injection to increase oil recovery that will increase the efficiency of sweeping and/ or lower the residual oil saturation left in the reservoir. Chemical injection has good prospects, the reservoirs that have been successfully carried out with the water injection oil content still have economic value. Chemical injection method conducted in this experiment is a surfactant chemical injection is used to lower the interfacial tension of oil-fluid in order to increase oil recovery. So the injection efficiency increased with the decrease in interfacial tension. In the two types of surfactant injection analysis, conducted laboratory experiments to know the increase of oil recovery if the injection is done on porous rocks. The chemicals used in this analysis consists of two types of surfactants with different concentrations, namely 1.0%, 1.5%, and 2.5%. Brine is used concentration of 20000 ppm. From the analysis, the result obtained indicate that the two types of surfactant reinjection is not effective. The resulting oil is much different from the single surfactant reinjection.