Analisis karakteristik surfaktan mes berbahan dasar kelapa sawit untuk enhanced oil recovery (eor) dalam skala laboratorium
E Enhanced oil recovery (EOR) adalah metode untuk meningkatkan perolehan minyak dengan menurunkan saturasi minyak tersisa yang ada direservoir. EOR dilakukan dengan cara menginjeksikan material atau fluida dari luar reservoir. Salah satu metode dari EOR adalah injeksi kimia dengan menggunakan bahan kimia surfaktan. Surfaktan adalah bahan aktif permukaan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan antarmuka sehingga dapat meningkatkan mobilitas minyak tersisa direservoir. Surfaktan yang komersial digunakan untuk EOR adalah surfaktan petroleum based dengan harga yang mahal dan kurang ramah lingkungan. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan surfaktan MES berbahan dasar minyak nabati kelapa sawit untuk proses EOR. Besarnya potensi kelapa sawit di Indonesia dapat menjadi peluang besar untuk menjadikannya bahan baku surfaktan MES dan juga sifatnya lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan surfaktan komersial. Sebelum penerapan surfaktan MES kelapa sawit ke lapangan, maka terlebih dahulu harus dilakukan pengujian dan analisis karakteristik surfaktan untuk mengetahui kelayakannya untuk proses EOR dalam skala laboratorium. Metode yang digunakan untuk menguji karakteristik surfaktan ialah dengan uji aqueos stability, kelakuan fasa, IFT, adsorpsi dan coreflooding. Dari hasil yang didapatkan akan dilakukan perbandingan dengan standar kelayakan surfaktan untuk EOR menurut SKK Migas Indonesia. Berdasarkan dari pengujian yang dilakukan menghasilkan karakteristik surfaktan MES yaitu kompatibel dengan air formasi 10.000 ppm, terbentuk winsor tipe III dan karakteristik terbaik di konsentrasi 1,5% serta mampu menurunkan IFT. Dengan surfaktan MES konsentrasi 1,5% juga dilakukan coreflooding dengan core sample batuan sandstone, minyak 33°API dan di suhu 60°C menunjukkan hasil mampu menurunkan saturasi minyak tersisa dari 31,29% menjadi 26,25%. Sehingga minyak kelapa sawit layak untuk menjadi bahan baku surfaktan MES.
E Enhanced oil recovery (EOR) is a method to increase oil recovery by reducing the remaining oil saturation in the reservoir. EOR is carried out by injecting material or fluid from outside the reservoir. One method of EOR is chemical injection using surfactant chemicals. Surfactants are surface active materials that function to reduce interfacial tension so that they can increase the mobility of remaining oil in the reservoir. Commercial surfactants used for EOR are petroleum based surfactants which are expensive and less environmentally friendly. So the aim of this research is to develop an MES surfactant made from palm oil for the EOR process. The large potential of palm oil in Indonesia can be a great opportunity to use it as a raw material for MES surfactants and it is also more environmentally friendly compared to commercial surfactants. Before applying palm oil MES surfactant to the field, testing and analysis of the characteristics of the surfactant must first be carried out to determine its suitability for the EOR process on a laboratory scale. The method used to test the characteristics of surfactants is aqueous stability, phase behavior, IFT, adsorption and coreflooding tests. From the results obtained, a comparison will be made with surfactant suitability standards for EOR according to SKK Migas Indonesia. Based on the tests carried out, the characteristics of MES surfactant were that it was compatible with 10.000 ppm formation water, Type III winsor was formed and the best characteristics were at a concentration of 1.5% and was able to reduce IFT. With MES surfactant at a concentration of 1.5%, coreflooding was also carried out with sandstone rock core samples, 33°API oil and at a temperature of 60°C, showing that the results were able to reduce the remaining oil saturation from 31,29% to 26,25%. So that palm oil is suitable to be used as raw material for MES surfactants.