Aktivitas antioksidan ekstrak daun serai dapur (cymbopogon citratus) terhadap stres oksidatif fibroblas
L Latar belakang: Luka merupakan hal yang sering ditemui pada kehidupan sehari hari. Pada proses penyembuhan luka di fase inflamasi, kadar reactive oxygenspecies (ROS) akan meningkat, peningkatan ROS yang tidak terkontrol dapatmenyebabkan sel mengalami stres oksidatif yang dapat menghambat prosespenyembuhan luka. Serai dapur merupakan tanaman yang digunakan sebagai obattradisional namun penggunaannya hanya sebatas batangnya, sehingga daunnyaseringkali menjadi limbah. Kandungan senyawa aktif ekstrak daun serai dapurdiketahui memiliki efek antioksidan yang tinggi dan mampu menurunkan produksiROS dan mempercepat penyembuhan luka. Tujuan: Untuk mengetahui aktivitasantioksidan ekstrak daun serai dapur dalam menurunkan produksi ROS sertapengaruhnya terhadap viabilitas, sitotoksisitas, dan proliferasi fibroblas yangmengalami stres oksidatif. Metode: Penelitian dibagi menjadi 8 kelompok yaitufibroblas tanpa perlakuan (kontrol negatif), fibroblas yang diinduksi H2O2, fibroblasyang diberikan asam askorbat (kontrol positif), serta ekstrak daun serai dapur padakonsentrasi 10, 20, 30, 40, dan 50 ppm. Pengujian antioksidan dilakukan denganmetode DPPH, pengujian ROS dilakukan dengan pewarnaan fluoresensH2DCFDA, sedangkan viabilitas serta proliferasi dilakukan menggunakan CCK-8pada panjang gelombang 450 nm. Hasil: aktivitas antioksidan ekstrak daun seraidapur dengan nilai IC50 64,17 ppm memiliki nilai sitotoksisitas IC50 99,96 ppm dandapat menurunkan produksi ROS, meningkatkan viabilitas dan proliferasi dengankonsentrasi terbaik pada 10 ppm dibandingkan dengan kelompok ekstrak daun seraidapur lainnya dan kelompok kontrol. Kesimpulan: Ekstrak daun serai dapurmemiliki aktivitas antioksidan yang kuat yang mampu menurukan stres oksidatifsehingga mampu meningkatkan viabilitas dan daya proliferasi fibroblas, dengankonsentrasi ekstrak daun serai dapur terbaik pada konsentrasi 10 ppm.
B Background: Wound is often encountered in everyday life. In the inflammationphase of the wound healing process, reactive oxygen species (ROS) levels will beincreasing and later will cause cells to undergo oxidative stress that can inhibits thewound healing process. Lemongrass is widely used as a traditional medicine butonly limited to the trunk part, the leaves often become a waste. Lemongrassextract’s compounds are known to have a high antioxidant level that can balancethe ROS level and accelerate the wound healing process. Objective: This studyaimed to evaluate the antioxidant activity of lemongrass extract through in vitroanalyses of the cytotoxixity, viability, ROS production, and proliferation offibroblast undergoing an oxidative stress. Method: fibroblasts were seeded anddivided into 8 groups; negative control, H2O2 exposure, ascorbic acid (positivecontrol) and lemongrass extract with different concentrations (10, 20, 30, 40, 50ppm). Antioxidant activity is measured by DPPH assay, ROS is detected withH2DCFDA fluorescent, viability and proliferation is evaluated with CCK-8 withmeasurement wavelength at 450 nm. Result: Antioxidant activity of lemongrassextract IC50 value is 64,17 ppm with cytotoxixity IC50 is 99,96 ppm can reduce theROS production and increase viability and proliferation rate with the bestconcentration is at 10 ppm compare with other concentrations andd control.Conclusion: lemongrass extract showed strong antioxidant activity and effectivelyreduce the oxidative stress of fibroblast and can enhanced the viability andproliferation rate, with the most effective concentration is at 10 ppm.