P Pelabuhan Pangkal Balam memiliki potensi dalam menghasilkan produk curah cair, salah satunya adalah minyak kelapa sawit yang mengakibatkan mengikatnya arus kunjungan kapal dalam sektor curah cair. Akan tetapi peningkatan ini belum diimbangi dengan infrasturktur yang memadai, dilihat dari analisa tingkat pemakaian dermaga diketahui bahwa kapastitas bongkat muat Pelabuhan Pangkal Balam telah mencapai titik jenuh sehingga perlu adanya pembangunan dermaga baru khusus curah cair. Perancangan dermaga curah cair merujuk kepada Technical Standars and Commentaries For Port and Harbour Facilities In Japan (OCDI) Tahun 2009, dimana beban beban yang bekerja pada dermaga diperhitungkan untuk mengetahui daya dukung dari tiang pancang baja yang digunakan pada dermaga. Gaya angin dan gaya arus pada percangan ini tidak diperhitungkan dikarenakan lokasi Pelabuhan yang berada di sungai. Kapal general cargo dengan bobot 5000 DWT direncanakan untuk digunakan sebagai acuan perancangan. Dalam percangan struktur demaga, perhitungan struktur dianalisis dengan menggunakan program SAP2000. Dari hasil analisis struktur didapatkan balok dengan dimensi 400 x 900 mm, plat lantai dengan tebal 300 m, pile cap 1200 x 1200 x 800 mm dan 1200 x 2100 x 800 mm, tiang pancang baja diameter 609,9 mm dengan tebal 12 mm dan berada pada kedalaman 26 m dari seabed.