Studi laboratorium analisa perbandingan penggunaan diesel oil dan smooth fluid pada oil base mud terhadap sifat fisik lumpur
L Lumpur pemboran merupakan materi yang penting dalam suatu operasi pemboran karena dapat mempengaruhi keselematan kerja, effesiensi, kecepatan pemboran dan biaya pemboran. Agar dapat berfungsi dengan baik, maka lumpur tersebut harus di kontrol sifat-sifat fisiknya, yang diamati adalah: berat lumpur, viskositas, daya agar dan laju tapisan, dan kandungan fluida yang terdapat dalam formasi. Seiring dengan semakin dalamnya kedalaman suatu sumur, maka semakin tingi pula temperatur akibat adanya gradient temperatur. Hal tersebut jelas menjadi hambatan selama proses pemboran karena dapat merubah sifat fisik maupun reologi lumpur pemboran. Ditambah lagi jika lapisan yang ditembus tersebut merupaka sumur dengan formasi shale aktif yang dapat menyebabkan terjadinya hidrasi lempung, sehingga dapat terjadi pengembangan lempung (swelling clay) yang salah satunya dapat menyebabkan rangkaian pipa bor terjepit (stuck pipe). Hidrasi lempung dipengaruhi oleh kadarsalinitas (kadar ion CL¯) air formasi maupun kadar salinitas lumpur pemboran. Maka dari itu diperlukan lumpur pemboran yang dapat mengatasi masalah-masalah tersebut, salah satunya adalah dengan menggunakan lumpur berbahan dasar minyak atau oil based mud (OBM). Lumpur berbahan dasar minyak memiliki kelebihan dalam mengatasi masalah-masalah diatas dibandingkan dengan lumpur berbahan dasar air. ii Dalam tugas akhir ini akan di bahas tentang perbandingan lumpur diesel oil dan smooth fluid pada oil base mud terhadap sifat fisik lumpur. Dengan membandingkan komponen apa yang relatif lebih ramah lingkungan dan cocok terhadap oil based mud, yakni menggunakan diesel oil atau smooth fluid sebagai komponen oil based mud (OBM).
D Drilling mud is an important material in a drilling operation because it can affect the safety, effesiensi, drilling speed and drilling costs. In order to function properly, it must be in control of the sludge physical properties, which are observed: mud weight, viscosity, and rate of power that riddle. Aspect of the formation to be drilled as: the condition of formation, rock formation, and fluid content contained in the formation. Along with the deepening of the depth of the well, the higher the temperature due to the temperature gradient. This is clearly an obstacle during the drilling process because it can alter the physical and rheological properties of the drilling mud. Plus, if the layer is penetrated by wells active shale formation which can cause hydration of clay, so the clay can develeopment occurs (swelling clay) that one of them can lead to a series of drill pipe stuck (stuck pipe). Clay hydration is influenced by kadarsalanitas (Cl¯ ion concentration) and formation water salinity levels of drilling mud. This the necessary drilling mud that can deal with these problems, one of which is the use of oil-based mud or oil base mud (OBM), Lumpur-based oils have advantages in overcoming the above problems as compared with waterbased mud. iv In this thesis will be discussed about comparison diesel oil mud and smooth fluid. By comparing what component comparatively environmentally friendly and suitable for oil based mud, the use of diesel oil or smooth fluid as a component oil based mud (OBM) .