Usulan perancangan tata letak lantai produksi dengan metode simulated annealing di PT. X
P PT. X bergerak di industri manufaktur yang memproduksi sepeda anak dan baby walker yang terbuat dari bahan plastik. Jika dilihat dari lahan pabrik yang ada saat ini, PT. X telah menggunakan semua lahan yang tersedia secara maksimum sehingga terjadi kekurangan area untuk lantai produksi karena adanya penambahan permintaan seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu PT. X berencana untuk melakukan relokasi pabrik ke area yang lebih luas sehingga kinerja perusahaan lebih optimal.Penelitian tugas akhir ini mencoba memberikan perhitungan kebutuhan jumlah mesin yang diperlukan dan usulan perancangan tata letak lantai prod uksi untuk pabrik yang baru. Pada tahap awal perancangan, yang pertama kali dibuat adalah peta rakitan (Assembly Chart). Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan peta proses operasi (Operation Process Chart). Tahap berikutnya adalah membuat lembar pengurutan produksi (Routing Sheet) untuk mengetahui berapa jumlah mesin yang dibutuhkan. Setelah itu, dilakukan perhitungan luas lantai produksi untuk mengetahui perkiraan luas lantai produksi berdasarkan jumlah mesin yang dibutuhkan . Ta.hap selanjutnya adalah pembuatan Material Handling Planning Sheet (MHPS). MHPS ini digunakan sebagai dasar untuk pembuatan Peta Dari - Ke (From To Chart). Tahap selanjutnya adalah pembuatan Peta Hubungan Keterkaitan (Activity Relationship Chart). Setelah dibuat Peta Hubungan Keterkaitan, maka disusunlah layout dengan Metode Graph Based Construction Method (GBCM). Dari GBCM ini maka dilakukan penyusunan ulang untuk mencari layout yang mendekati optimal (near optimal) dengan Metode Simulated Annealing. Setelah didapat layout dengan Metode Simulated Annealing, selanjutnya adalah mengevaluasi hasil layout tersebut dengan menggunakan Material Handling Evaluation Sheet (MHES). Perhitungan MHES dilakukan juga pada hasil layout dengan Metode GBCM. Hal ini bertujuan untuk membandingkan apakah layout dengan metode Simulated Annealing lebih baik daripada Metode GBCM.Berdasarkan pengolahan data, didapat total jumlah mesin yang dibutuhkan olehperusahaan d engan kapasitas yang diinginkan adalah sebanyak 158 buah mesin. Selain itu diketahui pula bahwa layout dengan Metode Simulated Annealing lebih baik daripada layout GBCM. Hasil dari perhitungan MHES dengan metode GBCM, didapat biaya perpindahan material handling selama 1 bulan adalah sebesar Rp. 41.881.428,92 sedangkan dengan metode Simulated Annealing adalah sebesar Rp. 35.732.503,6. Hal ini membuktikan bahwa Metode Simulated Annealing lebih baik daripada Metode GBCM sebesar Rp. 6.148.925,32.
C Company Xis a manufacturer of bicycle and baby walker made of plastic. Based on the site survey, the entire space has been maximally in use. As a result , the company run out of space for production floor expansion due to increasing demand in the market. Therefore, the company is planning to relocate the production floor to a more spacious area for optimal production operation.This final research project is to calculate the amount of machineries required andto propose the production layout planning for the new produ_ction floor. There are several steps in the research project. First, in the planning step is to make Assembl y Chart. Second, it is continued to make Operation Process Chart. Third, the area of production floor is calculated to estimate the area needed based on the amount of machineries . Fourth, after the area needed is known, Material Handling Planning Sheet (MHPS) is produced. This MHPS is used as a basis to make From-To Chart. Fifth, the following step is to make Activity Relationship Chart. Sixth, based on the Activity Relationship Chart, layout is constructed using Graph Based Construction Method. Seventh, derived from the GBCM, reconstructing is performed to find near optimal layout using Simulated Annealing Method. Eighth, after near optimal layout is found, Material Handling Evaluation Sheet (MHES) is used to evaluate the layout construct using GBCM and Simulated Annealing Method to find the better layout.Based on the calculation, the total machines needed to achieve the desirecapacity are 158 units. Furthermore, it is found that Simulated Annealing Method constructs an efficient layout than GBCM. The calculation of MHES using GBCM layout for one month material handling shifting cost is Rp. 41.881.428 ,92. In the same way, material handling shifting cost of Simulated Annealing Method layout is Rp . 35.732.503,60. Thus, the company will be better off using Simulated Annealing Method than GBCM and save Rp. 6.148.925,32 .