P PT. Indonesia Synthetic Textile Mills menghasilkan dan memperdagangkan bahan sandang untuk pakaian pria dan wanita yang terbuat dari serat campuran serat rayon yarn 33% dan polyester 67%. Perusahaan ini memiliki permasalahan yaitu terjadinya lapping di top front roll atau proses pemutusan produk benang di permukaan karet roll pada saat waktu produksi terus berjalan di mesin RSF OLD. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya lapping menggunakan metode FMEA, Rancangan Acak Lengkap dan sebaran T untuk mengurangi rework terhadap pembuatan produk benang P100SB. Tahap pertama melakukan perhitungan peta kendali p untuk mengetahui jumlah cacat yang timbul mengalami perubahan atau tidak, selanjutnya melakukan analisis menggunakan metode FMEA untuk mengetahui faktor-faktor setiap proses pembuatan produk benang. Tahap kedua melakukan design of experiment terhadap sinar ultraviolet menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan dua kali percobaan. Percobaan pertama pada RAL mendapatkan waktu selama 10 menit, setelah itu dilakukan percobaan kembali menggunakan sebaran T untuk perbandingan sinar ultraviolet dengan reaksi H2SO4. Percobaan kedua pada RAL mendapatkan waktu selama 15 menit, selanjutnya dilakukan percobaan kembali menggunakan sebaran T untuk perbandingan sinar ultraviolet dengan reaksi H2SO4. Hasil yang terpilih sementara dari kedua percobaan tersebut adalah menggunakan sinar ultraviolet pada waktu selama 15 menit dengan hasil analisis yaitu tolak 𝐻0 dan disimpulkan bahwa percobaan benang P100SB mempengaruhi terhadap ketidakrataan pada permukaan benang (U%).