A Angka kejadian diabetes melitus (DM) terus meningkat diseluruh dunia. Penderita DM di Indonesia tidak hanya orang tua namun juga terjadi kecenderungan mengenai usia yang lebih muda. Terus meningkatnya angka kejadian DM saat ini terutama akibat faktor gaya hidup yang dikarakteristik dengan berkurangnya aktivitas fisik, meningkatnya asupan energi dan lemak serta obesitas yang berinteraksi dengan adanya kerentanan genetik. Peran utama dari aktivitas fisik atau olahraga dalam modulasi risiko diabetes adalah melalui pencegahan terjadinya obesitas dan meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin sehingga memudahkan transpor glukosa ke dalam sel dan mencegahterjadinya kenaikan kadar glukosa berlebih dalam darah. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan yang cukup mengenai diabetes melitus sehingga timbul kesadaran mengenai pentingnya olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk menilai adanya hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai diabetes melitus dan kebiasaan olahraga pada usia 30-40 tahun. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain potong silang (cross sectional) yang dilaksanakan di PT Mega Eltra. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner mengenai pengetahuan tentang DM dan kebiasaan olahraga. Analisis data dengan menggunakan program SPSS 22. Sebanyak 98 subjek penelitian telah ikut berpartisipasi dalam penelitian ini hingga selesai. Dari 98 subjek penelitian, didapatkan 91 orang dengan tingkat pengetahuan yang tinggi dan 7 orang dengan tingkat pengetahuan rendah. Sedangkan untuk distribusi kebiasaan olahraga, didapatkan 82 orang dengan kebiasaan yang rendah, 13 orang dengan kebiasaan sedang dan 3 orang dengan kebiasaan yang tinggi. Hasil uji statistik menujukan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan tentang diabetes melitus dan kebiasaan olahraga pada usia 30-40 tahun (p = 1.00). Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan tentang diabetes melitus dan kebiasaan olahraga pada usia 30-40 tahun.