Hubungan pengetahuan gizi dengan angka kejadian diabetes melitus pada lansia
D Di Indonesia, diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolik yang menimbulkan komplikasi kronis, terutama pada lansia. Seara global dan di Indonesia, prevalensi diabetes melitus semakin meningkat. Data dari Riskesdas menunjukkan prevalensi 4,8% pada lansia usia 65-74 tahun. Penyakit ini merupakan penyakit multifaktorial, dengan pengetahuan terhadap gizi merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhinya. Mengingat besarnya beban akibat penyakit ini, maka perlu ditelusuri lebih lanjut kaitan antara pengetahuan tentang gizi dengan diabetes melitus. Desain studi penelitian secara observasional analitik dengan pendekatan potong lintang yang diikuti oleh 162 lansia di Panti Werdha Budi Mulia 3 yang merupakan binaan Dinas Sosial DKI Jakarta selama bulan Agustus hingga November 2017. Data diambil dengan melakukan wawancara yang meliputi karakteristik subjek, pengisian kuesioner pengetahuan gizi untuk mengatahui tingkat pengetahuan gizi serta pengambilan sampel darah kapiler. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dengan dengan tingkat kemaknaan p<0,05. Dari Sebanyak 162 sampel terpilih, pernah didiagnosa DM sebanyak 8 orang (4,9%). Analisis statistik univariat dan bivariat dilakukan, dengan tingkat kemaknaan kaitan antara karakteristik subjek jenis kelamin (p=1,000), usia (p=0,206), tingkat pendidikan (p=0,985), status pekerjaan (p=1,000) dengan angka kejadian diabetes melitus. Pada panti tersebut didapatkan pengetahuannya tinggi pada responden yang positif DM maupun tidak DM. Tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan gizi dengan angka kejadian diabetes melitus (p=1,000). Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan gizi dengan angka kejadian diabetes melitus pada lansia.
I In Indonesia, diabetes mellitus is a metabolic disorder that causes chronic complications, especially in the elderly. Globally and in Indonesia, the prevalence of diabetes mellitus is increasing. Data from Riskesdas showed a prevalence of 4.8% in the elderly aged 65-74 years. This disease is a multifactorial disease, with knowledge of nutrition is one of the factors that can influence it. Given the magnitude of the burden of this disease, it is necessary to explore further the link between knowledge about nutrition and diabetes mellitus. The study design was an observational analytic study with a cross-sectional approach followed by 162 elderly people at Budi Mulia 3 Nursing Home who were assisted by the DKI Jakarta Social Service during August to November 2017. Data was taken by conducting interviews covering the characteristics of the subject, filling out the nutrition knowledge questionnaire for know the level of nutrition knowledge and capillary blood sampling. Data analysis using Chi-Square test with significance level p <0.05. Of the 162 selected samples, 8 people had been diagnosed with DM (4.9%). Univariate and bivariate statistical analyzes were carried out, with the significance of the relationship between the characteristics of the sex subject (p = 1,000), age (p = 0.206), education level (p = 0.985), employment status (p = 1,000) with the incidence of diabetes mellitus. At the orphanage, his knowledge was high in respondents who were positive for DM or not DM. There is no significant relationship between knowledge of nutrition and the incidence of diabetes mellitus (p = 1,000). There is no relationship between knowledge of nutrition and the incidence of diabetes mellitus in the elderly.