L Lumpur pemboran merupakan materi yang penting dalam suatu operasi pemboran, karena dapat mempengaruhi keselamatan kerja, effisiensi, kecepatan pemboran dan biaya pemboran. Lumpur pemboran dapat berfungsi dengan baik, maka lumpur tersebut harus selalu dikontrol sifat – sifat fisiknya, yang antara lain terdiri dari : berat lumpur, viskositas, daya agar (gel strenght) dan laju tapisan. Aspek formasi yang akan dibor seperti : kondisi formasi, batuan formasi dan kandungan fluida yang terdapat dalam formasi juga perlu dicermati. Berdasarkan analisa hasil uji di laboratorium, digunakan lumpur padatan rendah. Pemakaian lumpur padatan rendah ini sering digunakan pada operasi pemboran dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi. Dengan manfaat yang terdapat dalam lumpur tersebut maka modifikasi dari lumpur ini menjadi tipe fluida pemboran yang layak digunakan. Kesimpulan yang didapatkan bahwa meningkatnya suhu formasi maka sifat – sifat fisik lumpur padatan rendah cenderung meurun seperti : berat lumpur, Viskositas lumpur, Plastic Viscosity, gel strenght dan pH meter. Sebaliknya untuk sifat – sifat fisik lumpur pemboran seperti API Water Loss ( Laju Tapisan ) dan Mud Cake. Sifat – sifat fisik lumpur tersebut cenderung untuk meningkat. Dan dengan adanya kontaminasi dari kalsium menyebabkan Laju tapisan dan Gel Strenght meningkat drastis.