Evaluasi cutting lifting dengan metode ctr, cca, cci dan sensitivitas nilai q dan rop pada sumur fv-09 lapangan vns
L Lumpur pemboran merupakan salah satu komponen penting yang terdapat dalam operasi pemboran. Salah satu masalah umum yang terjadi dalam operasi pemboran ini adalah penurunan dari nilai laju penembusan, ini tentunya akan berpengaruh terhadap bersih atau tidaknya lubang bor. Kurang bersih nya lubang bor merupakan salah satu faktor yang banyak ditemukan dalam suatu lapangan. Permasalahan ini akan menimbulkan seperti regrinding dan bit balling. Maksud dan tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui kemampuan dari lumpur pemboran dalam proses pengangkatan cutting ke permukaan pada trayek 17 ½†inch, 12 ¼†inch, dan 8 ½†inch sumur FV-09 lapangan VNS.Metode yang digunakan adalah tiga metode umum yang digunakan dalam evaluasi cutting lifting, yaitu CTR (Cutting Transport Ratio), Cutting Concentration in Annulus (CCA), dan CCI (Cutting Carry Index). Masing-masing metode tentunya mempunyai kriteria keberhasilannya sendiri. Pada metode CTR (Cutting Transport Ratio), cutting dianggap baik terangkat ke permukaan apabila nilai yang didapat lebih dari 50% dan dianggap optimum apabila melebihi 90%. Pada Cutting Concentration in Annulus (CCA), cutting dianggap berhasill terangkat apabila nilai yang dihasilkan kurang dari 5%, dan pada CCI (Cutting Carry Index) cutting yang ada harus melebihi 1 untuk dapat naik ke permukaan.Dari evaluasi yang telah dilakukan, didapatkan nilai-nilai dari masing-masing metode untuk ketiga trayek yang ada pada sumur FV-09 lapangan VNS berkisar pada 4,357 sampai 81,544 untuk metode CCI (Cutting Carry Index), 86,324 sampai 100% untuk metode CTR (Cutting Transport Ratio), dan 1,245 sampai 2,702% untuk metode Cutting Concentration in Annulus (CCA). Hasil ini dapat dikategorikan bahwa lumpur pemboran yang digunakan telah berhasil mengangkat cutting secara baik menuju ke permukaan dan tidak adanya terjadinya pengendapan atau penumpukan cutting. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengangkatan cutting ini adalah pada sifat fisik lumpur, terutama untuk rheology lumpur, kecepatan fluida di annulus, kecepatan kritikal, kecepetan minimum, kecepatan cutting, kecepatan slip, jenis aliran, sudut inklinasi, pressure loss, equivalent viscosity, serta flowrate pompa yang digunakan pada saat lumpur disirkulasikan.
D Drilling mud is one of the important components contained in drilling operations. One of the common problems that occur in this drilling operation is the decrease in the value of the penetration rate, this of course will affect whether or not the drill hole is clean. The lack of cleanness of the drill holes is one of the factors that are often found in a field. This problem will cause such as regrinding and bit balling. The purpose and objective of this evaluation is to determine the ability of the drilling mud in the process of lifting cuttings to the surface on the 17 ½†inch, 12 ¼†inch and 8 ½†inch routes of the FV-09 VNS field.The methods used are three common methods used in the evaluation of cutting lifting, namely CTR (Cutting Transport Ratio), Cutting Concentration in Annulus (CCA), and CCI (Cutting Carry Index). Each method certainly has its own success criteria. In the CTR (Cutting Transport Ratio) method, cutting is considered good if the value obtained is more than 50% and is considered optimum if it exceeds 90%. In Cutting Concentration in Annulus (CCA), cuttings are considered successful if the resulting value is less than 5%, and in CCI (Cutting Carry Index) existing cuttings must exceed 1 to be able to rise to the surface.From the evaluation that has been carried out, the values of each method for the three routes in the FV-09 VNS field ranged from 4.357 to 81.544 for the CCI (Cutting Carry Index) method, 86.324 to 100% for the CTR (Cutting Carry Index) method. Transport Ratio), and 1.245 to 2.702% for the Cutting Concentration in Annulus (CCA) method. These results can be categorized that the drilling mud used has succeeded in lifting the cuttings well to the surface and there is no deposition or accumulation of cuttings. Factors that influence the success of removing these cuttings are the physical properties of the mud, especially for mud rheology, fluid velocity in the annulus, critical speed, minimum speed, cutting speed, slip speed, flow type, inclination angle, pressure loss, equivalent viscosity, and pump flow rate when the mud is being circulated.