Perbandingan kualitas lost circulation material antara Diaseal M dan T Plug Zone di laboratorium lumpur pemboran PPPTMGB Lemigas
P Pada pelaksanaan operasi pemboran dapat timbul beberapa masalah yang perlu ditangani secara serius karena setiap masalah merupakan penghambat bagi jalannya operasi pemboran. Selain membutuhkan waktu, setiap masalah akan membutuhkan biaya lebih dalam penanganannya. Salah satu masalah yang mungkin timbul adalah masalah mud lost atau lost circulation. Mud Lost adalah hilangnya sejumlah volume lumpur ke dalam formasi, yang dapat dilihat dari menurunnya volume lumpur di mud pit. Lost circulation biasanya terjadi karena adanya rekahan pada formasi yang dibor sehingga tidak mampu menahan tekanan hidrostatis lumpur, sehingga lumpur terdesak masuk dan terserap oleh formasi yang rapuh tersebut. Oleh karena itu sifat fisik lumpur, terutama densitasnya perlu dijaga agar mampu mengimbangi tekanan formasi. Untuk menanggulangi problem kehilangan lumpur yang terjadi perlu diperhatikan cara penanggulangan yang paling sesuai, dengan harapan dapat menutup daerah kehilangan lumpur dengan baik, maka dipergunakan lost circulation material (LCM). Jika tidak efektif, maka dilakukan penyemenan sebagai langkah penanggulangan terakhir. Lost circulation material atau yang biasa kita kenal dengan LCM merupakan sebuah material lumpur yang berfungsi untuk menanggulangi masalah hilang lumpur dalam operasi pemboran. LCM ini dicampurkan dengan lumpur pemboran. Pencampuran antara lumpur pemboran dengan LCM bertujuan agar zona-zona lost circulation dapat tertutup. Jenis LCM yang biasa digunakan adalah diaseal m dan t plug zone. Diaseal m terbuat dari serabut-serabut kertas sedangkan t plug zone terbuat dari kerikil-kerikil dan campuran antara serabut serabut kertas dan serabut-serabut kayu. Kedua LCM ini akan dilakukan screening, untuk menentukan kualitas dari masing-masing LCM. LCM dalam penggunaanya di lapangan akan dicampurkan dengan formulasi lumpur. Maka dari itu akan dilakukan suatu percobaan untuk mengetahui keefektifan LCM dalam menutup rekahan formasi. Dalam hal ini, digunakan pasir yang dimasukan ke dalam cup API filter press sebagai pengganti kertas filter. Pasir ini diibaratkan sebagai dinding formasi. Variasi yang digunakan untuk percobaan ini adalah berat dari LCM dan ukuran butir pasir. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa t plug zone kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan diaseal m. Hal ini dikarenakan filtrat lost yang dihasilkan t plug zone lebih sedikit dibandingkan dengan diaseal m.
I In drilling operation, there are problems that might occur that needs to be handled seriously, because each problem is an obstacle for the well run of the drilling operation. Besides they are time consuming, each problem would need a bigger cost in their handling. One problem that might occur is mud loss problem or loss circulation. Mud loss is the loss of certain volume of mud into the formation, which could be seen by the decreasing of mud volume in the mud pit. Lost Circulation usually occurs due to a fracture in the drilled formation, making it unable to hold the mud’s hydrostatic pressure so that the mud is forced to penetrate and be absorbed by the formation. Therefore, the physical properties of the mud, particularly the density, needs to be maintained to balance the formation pressure. To overcome this occurring mud loss problem, the most suitable countermeasures needs to be selected carefully, in hope to properly cover the mud loss area. Therefore, the Lost Circulation Material (LCM) is used. If it is not effective, then cementing is done as the final countermeasure step. Lost circulation material or commonly known as LCM is a mud material, which serves to overcome mud loss problems in a drilling operation. This LCM is mixed to the drilling mud. This mixture of drilling mud and LCM is aimed to close the lost circulation zones. Frequently used LCM types are diaseal m and t plug zone. Diaseal m is made of paper fibers, and t plug zone is made of gravels and wood and paper fiber mixtures. Both of the LCMs need to reach the screening to know the best LCM between diaseal m and t plug zone. LCM in its use in the field will be mixed into the mud formulation. Therefore, an experiment needs to be done to understand the LCM’s effectivity in closing the formation fractures. In this experiment, sand is inserted to an API filter press cup as a replacement of filter paper. This sand is acting as a formation wall. Variations used in this experiment are the LCM mass and grain size of the sand. In this experiment, diaseal m is slightly more effective than t plug zone.