DETAIL KOLEKSI

Usulan perancangan proses produksi pada mesin hot press secara semi otomasi untuk produksi sol sepatu di PT. Trisinar Sukses Makmur


Oleh : Riko Muhabjal Idrus

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2010

Pembimbing 1 : Amal Witonohadi

Pembimbing 2 : Tono Sukarnoto

Subyek : Product - Quality control;Production control;Management operations

Kata Kunci : proposed design, production process, hot press machine, semi-automatically, shoe sole production, PT

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2010_TA_STI_06306106_Halaman-Judul.pdf
2. 2010_TA_STI_06306106_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2010_TA_STI_06306106_Bab-1_Pendahuluan.pdf 5
4. 2010_TA_STI_06306106_Bab-2_Landasan-Teori.pdf
5. 2010_TA_STI_06306106_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2010_TA_STI_06306106_Bab-4_Pengumpulan-dan-Pengolahan-Data.pdf
7. 2010_TA_STI_06306106_Bab-5_Usulan-Perancangan-Sistem.pdf
8. 2010_TA_STI_06306106_Bab-6_Analisa-Sistem-Usulan.pdf
9. 2010_TA_STI_06306106_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
10. 2010_TA_STI_06306106_Daftar-Pustaka.pdf
11. 2010_TA_STI_06306106_Lampiran.pdf

P PT. Trisinar Sukses Makmur (PT.TSM) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang sol alas kaki. Pada saat ini produk yang dihasilkan adalah sol sepatu dengan merk AIL STAR. Permasalahan yang sedang dihadapi PT. TSM adalah sering tidak terpenuhinya permintaan konsumen. Setelah melakukan indentifikasi proses produksi di setiap mesin, diketahui bahwa permasalahan tersebut timbul dikarenakan mesin Hot Press sering berhenti, karena pada stasiun kerja ini sering muncul terjadinya kerusakan engsel mold yang menyebabkan mesin berhenti karena operator harus memperbaikinya terlebih dahulu. Kerusakan engsel mold terjadi karena pada saat operator melakukan proses mengambil mold pada pemanas tingkat 2 dan tingkat 3 mold sering terbentur ke meja kerja sehingga engsel mold sering rusalc. Pada saat melakukan identifikasi kebutuhan pengguna sistem (kuesioner awal) diketahui bahwa operator mengeluhkan mengenai mudah kelelahan pada stasiun kerja ini pada proses mengangkat mold dengan berat 5 kg yang panas dan proses memutar tuas yang terlalu rumit. Oleh sebab itu perlu adanya re-design proses produksi pada mesin ini dengan melakukan perancangan sistem semi otomasi pada meja kerja mesin hot press dan melakukan modifikasi tuas berulir. Untuk merancang sebuah sistem usulan dilakukan pendekatan tahap perancangan produk. Dimana perancangan yang dilakukan adalah merancang meja kerja dapat naik dan turunm, sehingga operator hanya cukup mendorong mold ke dalam pemanas dengan mudah. Dan melakukan perancangan Lever hydrolic valve untuk menggantikan tuas berulir sehingga dapat mempermudah operator mesin hot press pada mat melakukan proses memutar tuas dan dapat mempercepat waktu proses. Setelah dilakukan analisa hasil terjadi peningkatan presentase waktu proses, yaitu sebesar 11,88%, yang semula waktu proses yang dibutuhkan operator dalam satu siklus kerja (menghasilkan tiga pasang sol sepatu), yaitu sebesar 247,20 detik menjadi 217,83 detik. Dengan penggunaan sistem usulan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan engsel mold dan mengurangi beban kerja operator mesin hot press dalam melakukan proses mengangkat dan mengambil mold pada pemanas. Dimana pada perhitungan NIOSH Lifting Equation terjadi penurunan LI (Lifting Index) pada pemanas tingkat 2 yang semula LI (saat ini) sebesar 1,00 menurun menjadi 0,90 dan pada pemanas tingkat 3 juga terjadi penurunan yang semula LI (saat ini) sebesar 1,11 yang berada diluar batas aman , menurun menjadi 1,00 (berada pada batas aman).

P PT. Trisinar Sukses Makmur (PT.TSM) is a company engaged in the sole of footwear. At this time the product produced is shoe sole with the AIL STAR brand. The problems being faced by PT. TSM is often not fulfilled consumer demand. After identifying the production process on each machine, it is known that the problem arises because the Hot Press machine often stops, because at this work station damage to the mold hinge often occurs which causes the machine to stop because the operator must fix it first. Mold hinge damage occurs because when the operator carries out the process of taking the mold on level 2 and level 3 heaters the mold often hits the work table so that the mold hinge is often damaged. During the identification of system user needs (initial questionnaire) it was found that the operator complained about the easy fatigue at this work station in the process of lifting a hot 5 kg mold and the process of turning the lever which was too complicated. Therefore, it is necessary to re-design the production process on this machine by designing a semi-automation system on the workbench of the hot press machine and modifying the threaded lever. To design a proposed system, a product design stage approach is carried out. Where the design is to design the workbench to go up and down, so the operator only needs to push the mold into the heater easily. And designing the Lever hydraulic valve to replace the threaded lever so that it can make it easier for the hot press machine operator on the mat to rotate the lever and speed up processing time. After analyzing the results, there was an increase in the percentage of processing time, which was 11.88%, which was originally the processing time required by the operator in one work cycle (producing three pairs of shoe soles), which was 247.20 seconds to 217.83 seconds. By using the proposed system, it can reduce the possibility of damage to the mold hinge and reduce the workload of the hot press machine operator in the process of lifting and taking the mold on the heater. Where in the NIOSH Lifting Equation calculation, there is a decrease in LI (Lifting Index) on level 2 heaters, which was originally LI (currently) by 1.00, it decreased to 0.90 and on level 3 heaters there was also a decrease in the original LI (current) of 1 ,11 which is outside the safe limit, decreases to 1.00 (which is in the safe limit).

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?