P PT. Mayora Indah, tbk merupakan perusahaan yang bergerak pada industri manufaktur yang memproduksi makanan ringan. Salah satu produk yang dihasilkan adalah coklat Choki-choki. Pada. era globalisasi ini-, dimana persaingan ketat membuat PT. Mayora Inoah, tbk harus semakin memperhatikan kualitas dari hasil produksinya. Salah satu cara peningkatan kualitasnya yaitu dengan cara menekan hasil produksi yang cacat.Dalam peningkatan kualitas maka program yang dipakai adalah Six Sigma. Six­ Sigma merupakan program peningkatan kualitas yang berfokus pada proses dan pencegahan cacat yang diterapkan oleh Motorola di akhir 80-an.Penelitian ini dimulai dengan cara melakukan pengumpulan data yang diperlukan yang kem dian data tersebut diolah dan dianalisa. Pada proyek Six-Sigma ini digunakan metodologi Define-Measure-Analyze-Improve-Control (DMAIC). Jumlah jenis kecacatanyang terjaqi adalah 5 karakteristik yaitu Seal, Missprint, Potongan suka tembus dan Tidak terdapat potongan. Berdasarkan kelima karakteristik tersebut diperoleh biaya akibat kualitas yang buruk (COPQ) sebesar Rp 24.247,3,- kemudian dibuat diagram Pareto terhadap jenis cacat yang terjadi. Jenis cacat yang menjadi urutan prioritas penanganan masalah adalah Seal, Missprint, Potongan suka tembus, Kemasan rusak dan Tidak terdapat potongan. Berdasarkan perhitungan DPMO diperoleh kesimpulan bahwa PT. Mayora Indah, tbk memiliki kapabilitas proses (CP) pada bulan Januari sebesar 1,54 dan pada bulan Februari sebesar 1,58. dan kapabilitas sigma pada bulan Januari sebesar 5,2 dan pada bulan Februari sebesar 5,3. Analisa akar penyebab masalah dibuat diagram fishbone dan failure mode and effect dan dilakukan perbaikan dengan standard operation procedur e (SOP).B rdasarkan implementasi selama 1 minggu yang diusulkan maka dapat diketahui bahwa terjadi bahwa penurunan COPQ sebesar Rp 22.605,8,- dan terjadi peningkatan DPMO sebesar 46,61 DPMO dan peningkatan kapabilitas Sigma sebesar 2,85%.