Keterkaitan penggunaan lahan terhadap urban heat island di DKI Jakarta
U Urban Heat Island (UHI) adalah fenomena yang terjadi di beberapa kota metropolitan di dunia. Fenomena UHI juga terjadi di Jakarta, Ibu Kota Indonesia,Kota Metropolitan dengan luas wilayah 662,33 Km2. 12 Juta penduduk, dankepadatan penduduk rata-rata 16.000 Km2. Pada penelitian sebelumnyamenunjukkan area UHI, area dengan suhu ≥ 30â°C, di Jakarta pada tahun 1989mencapai 84,53 Km2atau 0,1% dari total area. Berdasarkan fakta-fakta ini, tujuandari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perubahan dalam area UHI daritahun 2008 hingga 2018 dan hubungannya dengan dengan perubahan penggunaanlahan. Pada penelitian ini telah menganalisis data sebaran suhu dan penggunaanlahan di Jakarta menggunakan data Citra Landsat pada tahun 2008, 2013, dan2018. Berdasarkan penelitian sebelumnya, distribusi UHI yang menular dengansuhu permukaan tinggi ≥ 30â°C. metode yang digunakan adalah analisis spasialdan metode perbandingan. Hasil penelitian menunjukan bahwa area UHI diJakarta telah meningkat. Wilayah UHI Jakarta adalah 36,5%, 84,7%, dan 93,8%masing-masing pada tahun 2008, 2013, dan 2018. Peningkatan wilayah UHIsejalan dengan peningkatan wilayah terbangun yang masing-masing luasnyasebesar 79,2%, 82,9%, dan 85,2%. Hasil analisis menunjukan bahwa penggunaanlahan untuk Permukiman, Komersil dan jasa, dan Fasilitas Sosial lebih signifikanmempengaruhi peningkatan UHI daripada penggunaan lahan lainnya. Padaperuntukan permukiman, karakteristik permukiman yang meningkatkan suhu UHIadalah kawasan dengan kepadatan penduduk tinggi dan memiliki kepadatanbangunan tinggi. Pada kawasan komersial dan jasa dan fasilitas sosialkarakteristik wilayahnya memiliki intensitas kegiatan yang tinggi karenaberdekatan dengan fasilitas transportasi dan beberapa titik kemacetan di Jakartayang menyebabkan mobilisasi yang tinggi di sekitar area tersebut.
U Urban Heat Island (UHI) is a phenomenon that occurs in almost all metropolitancities in the world. The UHI phenomenon also occurs in Jakarta, the capital cityof Indonesia, a metropolitan city with an area of 662 km2, 12 million population,and an average population density of 16,000 km2. In previous studies, the UHIarea, an area with temperatures of > 300, in Jakarta in 1989 reached 84.53 km2or 0.1 % of the total area. Based on these facts, this study aims to identify changesin the area of UHI area from 2008 to 2018 and their relation to land use changes.Temperature data used in this study are from Landsat satellite images in 2008,2013 and 2018. Based on previous research, the operational definition of UHIused in this study is that UHI is the area with surface temperature > 300. Themethod used is spatial analysis and comparison method. The results showed thatthe area of UHI in Jakarta had increased. The area of UHI Jakarta were 36.5%,84.7%, and 85.2% of the total areas respectively in 2008, 2013 and 2018. Theincreases of UHI's area were in line with the increases of the built areas thatrespectively 79.2%, 82.9% and 85.2%. The result of the analysis show that landuse for settlements, Commercial and services, and social facilities has a moresignificant effect on the increase in UHI than for other land uses. In thedesignation of settlement, the characteristics of settlements that increase thetemperature of UHI are areas with high population density and high buildingdensity. In commercial areas and services and social facilities, the characteristicof those area is that is has a high activity intensity because it is close totransparation facilities and several congestion points in Jakarta which cause highmobilization around the area.