Komposisi senyawa-senyawa organik hidrokarbon yang terekstraksi dari debu di udara di beberapa wilayah DKI Jakarta
P Peningkatan jumlah kendaraan bermotor baik umum maupun pribadi di kota besar seperti DKI Jakarta mengakibatkan peningkatan emisi gas buang dari kendaraan bermotor tersebut. Kondisi ini dapat mengakibatkan turunnya kualitas udara ambien sehingga perlu digambarkan seberapa jauh kegiatan transpotasi di DKI Jakarta mempengaruhi kualitas udara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya konsentrasi zat pencemar yaitu Hidrokarbon Aromatik yang terekstraksi debu udara. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 Maret 2006 sampai dengan 4 April 2006. Lokasi penelitian dilakukan di lima (5) titik di DKI Jakarta, yaitu Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, jakarta selatan dan jakarta Pusat. Analisis Hidrokarbon Aromatik menggunakan alat sampling : HVS (High Volume Sampler); metode analisis laboratorium; dan metode perhitungan; data pemalaian bahan bakar rata-rata per kendaraan dan analisis atatistik. Berdasarkan hasil pengambilan sampel di lapangan, hasil yang didapat untuk konsentrasi hidrokarbon aromatik tertinggi adalah 13,259 ug/m kubik yang terjadi di jakarta Selatan pada tanggal 24 Maret 2006. Sedangkan hasil yang didapat untuk konsentrasi senyawa organik yang tidak terdeteksi terjadi di Jakarta pusat pada tanggal 03 April 2006. Berdasarkan hasil pengambilan sampel di lapangan terdapat beberapa senyawa-senyawa hidrokarbon alifatik (paraffinik) untuk setiap lokasi penelitian. hanya di Jakarta Pusat pada tanggal 03 April 2006 teidak terdapat senyawa-senyawa hidrokarbon alifatik (paraffinik). Hasil analisis korelasi dan regresi jumlah kendaraan dengan konsentrasi debu (Partikulat), konsentrasi Hidrokarbon aromatik seperti : Pyridine, Phenol, dan Anthracene berkaitan dengan jumlah kendaraan. Sedangkan konsentrasi Hidrokarbon aromatik seperti : Dibuty l Phthalate dan Bis (2-ethylhexyl) Phthalate sama sekali tidak berkaitan dengan jumlah kendaraan. Mengingat arah angin rata-rata dari timur (arah angun ke barat). Kemungkinan senyawa-senyawa tersebut berasal atau terbawa oleh angin dari Kawasan Industri Pulo Gadung.
A An increasing number of motor vehicle either public transportation or for private used in the big cities such as Jakarta have caused a big amount of gas emission from those vehicle.This condition further detriored the ambient air quality, so that it is amust to analyze how far the transportation in Jakarta is affect the air quality. The main task of this research is to know how much the concentration of pollutant aromatic hydrocarbon extracted from a particulate in air. This research were done on marech 2006, 13 until April 2006, 4. the location research in the five point at DKI jakarta, West Jakarta, South Jakarta, Nort Jakarta, East jakarta, and Central Jakarta. The aromatic hydrocarbon analyze using tha HVS (High Volume Sampler) sampling the method analyze laboratorium GC/MS and the calculate method using the average fuels with vehicle and statistic analyze. based on sample in the field, at the mach 2006, 24 the highest concentration of organic compounds is 13,259 ug/m cubic in the Sout Jakarta. At the april 2006, 3 the concentration of organic compounds not detect in the central jakarta at april2006,3 there is no alifatik hydrocarbon compounds. The result corelation analysis and number regresion of vehicle with particulate concentration, aromaric hydrocarbon concentration such as : Pyridine, Phenol, and antrancene based on number of vehicle. While the concentration aromatic hydrocarbon such as : Dibutyl Phthalate and Bis (2-ethylhexyl) Phthalte did no base with number of vehicle. Remember the average windrose from the east (windrose to west). May be that compounds from the flow of air to pulo Gadung Industry area.