Perbaikan sistem kerja operator untuk mengurangi beban kerja fisik dan musculoskeletal disorders (msds) di PT. Artomoro Precision
P PT.Artomoro Precision merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi baut dan sekrup. Pada proses produksi terdapat beberapa proses dimana operator masih memindahkan material secara manual yaitu pada proses heading dan proses rolling. Adanya risiko Musculoskeletal Disorders dibuktikan dengan hasil kuesioner Nordic Body Map (NBM) terhadap 4 operator heading dan 3 operator rolling yang menunjukkan 67 % sampai dengan 100 % operator mengalami keluhan sakit. Tujuan Penelitian ini adalah mengukur beban kerja fisik dan risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada operator heading dan operator rolling. Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan yaitu dilakukan evaluasi sistem kerja, evaluasi postur kerja dengan menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA), pengukuran beban kerja fisik, pengukuran batas beban angkat operator, analisis hasil, merancang usulan perbaikan sistem kerja dan implementasi usulan perbaikan sistem kerja. Hasil evaluasi sistem kerja yang berpengaruh terhadap beban kerja fisik yaitu dari aspek manusia dan aspek material, diketahui bahwa alat bantu untuk mengangkut gulungan kawat baja pada stasiun kerja heading dan alat bantu untuk mengangkut keranjang berisi baut pada stasiun kerja rolling tidak mendukung posisi kerja operator sehingga operator melakukan pekerjaan dengan posisi membungkuk, posisi tubuh memutar, mengangkat beban secara manual. Untuk aspek peralatan (mesin), Operator rolling memeriksa dan memegang produk setengah jadi dalam keadaan panas tanpa menggunakan sarung tangan. Hal tersebut dapat menyebabkan tangan terluka dan cacat. Aspek lingkungan, menunjukkan kondisi lingkungan kerja operator heading dan operator rolling tidak sesuai pada tingkat kebisingan yang mampu diterima pekerja. Sumber kebisingan berasal dari suara mesin heading dan mesin rolling dengan tingkat kebisingan sebesar 70 Db. Dari segi pencahayaan pada area stasiun kerja heading dan stasiun kerja rolling sudah memenuhi standar karena cahaya diperoleh dari lampu dan sirkulasi udara yang diperoleh dari ventilasi. Evaluasi postur kerja dengan menggunakan REBA menunjukkan hasil skor 9 untuk operator heading dan operator rolling yang berarti operator tersebut memiliki risiko sangat tinggi, sehingga harus dilakukan investigasi lanjut dan dilakukan perbaikan. Hasil pengukuran beban kerja fisik dibuktikan dari hasil Perhitungan Heart Rate Reverse (%HRR) dengan hasil rata-rata sebesar 69,6% termasuk klasifikasi beban kerja berat sehingga menimbulkan kelelahan. Pengukuran batas batas angkut beban yang aman dilakukan dengan menghitung Recommended Weight Limit dan Lifting Index yang menunjukkan rekomendasi batasan beban yang diangkat operator rolling melebihi batas pengangkatan yang direkomendasikan karena hasil perhitungan LI menunjukan bahwa LI>3 yaitu LIdestination 4,82>3 maka aktivitas tersebut termasuk kategori tinggi dan bahaya sehingga dapat menimbulkan risiko cedera tulang belakang. Dengan adanya risiko-risiko kerja tersebut maka diberikan usulan perbaikan berupa implementasi waktu istirahat berdasarkan pengukuran denyut jantung selama 1,30 jam dibagi kedalam beberapa waktu diantaranya 1 jam untuk ishoma, dan 30 menit dibagi untuk istirahat peregangan guna mengurangi kelelahan kerja. Hasil pengukuran denyut jantung operator heading dan operator rolling setelah implementasi waktu istirahat selama 1,30 jam menunjukkan adanya penurunan denyut nadi kerja operator dengan rata-rata 121,43 Denyut/menit termasuk kategori sedang. Usulan perbaikan lainnya yaitu penyediaan alat bantu untuk mengurangi adanya kegiatan mengangkut material secara manual. Usulan penyediaan alat bantu pada proses heading yaitu rancangan pembuatan Hand Stacker Electric dan usulan penyediaan alat bantu pada proses rolling yaitu Scissor Lift Table. Dengan penyediaan alat bantu tersebut diharapkan dapat membantu operator mengurangi beban kerja fisik dan keluhan pada postur tubuh. Setelah melakukan simulasi Mannequin Pro didapatkan pengurangan skor REBA operator heading dan operator rolling yaitu sebesar 3.
P PT. Artomoro Precision is a manufacturing company that produces bolt and screw. In the heading and rolling process, operators still displace material manually. The presence of Musculoskeletal Disorders risk is proven by Nordic Body Map (NBM) questionnaire result toward 4 heading operators and 3 rolling operators. The result shows that 67% up to 100% operators suffer from illness. This research is conducted to measure physical workload and Musculoskeletal Disorders (MSDs) risk toward heading operators and rolling operators. Stages of research to be conducted consist is comprised of work system evaluation, work posture evaluation using Rapid Entire Body Assessment (REBA) method, physical workload measurement, operators lifting index measurement, results analysis, work system optimization recommendation planning, and work system optimization recommendation implementation. Work system evaluation results that affect physical workload is human aspect and material aspect. Steel wire rolls carrying utilities in heading work station and bolt-contained-basket carrying utilities in rolling work station are not supportive for operators work position thus the operator tend to bow and whirl while working, then uplift loads manually. Regarding machineries , rolling operators check and touch hot unfinished products without using gloves. This action is able to hurt operators’ hands. Environmental aspect shows heading operators and rolling operators work environment has unbearable torpidity level. The noise comes from heading machineries and rolling machineries with 70 Db torpidity level. Heading work station and rolling work station illumination has fulfilled the proper standard due to lamps as light source and ventilation as air circulation supporting system. Work posture evaluation using REBA shows 9 score result toward heading operators and rolling operators. This means that the operators have very high rate of risk, thus further investigation and optimization need to be conducted. Physical workload measurement result is proven by Heart Rate Reverse (%HRR) calculation result with 69,6%mean result including weight workload classification thus create fatigue. Safe load carrying limit measurement is conducted by calculating Recommended Weight Limit and Lifting Index. The measurement shows that rolling operator carrying load limit exceeds the proper standard due to 4,82 LIdestination value. By considering that, the activity is categorized as highly dangerous due to the possibility of backbone injury that it causes. By the presence of aforementioned risks, the optimization recommendation is given such as 1, 3 hours heart beat-based break time. The break time is comprised of one hour pray and eat break time and 30 minutes stretching to overcome fatigue. Heading operators and rolling operators heart beat measurement result shows operators pulse beat declining with 121,43 beat/minute (medium level) score after 1,3 hour break. Another recommendation is utilities procurement to reduce manual material carrying activities. The utilities procurement recommendation in heading process includes Hand Stacker Electric procurement. The utilities procurement recommendation in rolling process includes Scissor Lift Table procurement. The utilities procurement is expected to assist operators in reducing physical workload and body posture complaint. After conducting Mannequin Pro simulation, the heading operators and rolling operators REBA score is declining with the value of 3.