P Problematika penyalahgunaan wewenang dengan tujuan pengayaan individu maupun golongan tertentu yang dapat mempengaruhi kondisi ekonomi yang disebut occupational fraud. Berdasarkan ACFE 2022, Negara Indonesia mendapati posisi keempat dengan 23 kasus occupational fraud dari 2110 kasus di dunia, yang terdiri dari corruption, asset misappropriation, dan fraudulent financial statement. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor determinan occupational fraud melalui pentagon fraud model yaitu pressure, opportunity, rationalization, competence dan arrogance disertai internal control weakness sebagai variabel moderasi. Metode kuantitatif dengan survei kuesioner sebanyak 174 responden pada perusahaan sektor privat di Indonesia digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pressure, opportunity, rationalization, competence dan arrogance berpengaruh positif terhadap occupational fraud. Dan internal control weakness memperkuat pengaruh pressure dan competence terhadap occupational fraud. Namun pada faktor opportunity, rationalization dan arrogance yang dimoderasi oleh internal control weakness tidak memperkuat terhadap occupational fraud.