Penerapan arsitektur tradisional Bali dalam penentuan desain pura di Jakarta
A Arsitektur tradisional Bali memiliki konsep dasar filosofis yang mempengaruhi nilai-nilai tata ruang di dalamnya. Arsitektur yang tumbuh dan berkembang dari generasi kegenerasi, dapat diterima oleh masyarakat Hindu Bali secara berkelanjutan karena dianggap baik dan benar. Tradisi tersebut selalu terpelihara tidak hanya di Bali, namun dibawa sampai ke luar Bali oleh masyarakat Hindu Bali di dalam membangun Pura. Penerapan arsitektur tradisional Bali dalam penentuan desain Pura di Jakarta tentu mengalami penyesuaian terhadap karakteristik lingkungan fisik maupun sosial. Tujuan dari penelitian ini untuk memahami maksud penerapan arsitektur tradisional Bali dan faktor yang mempengaruhi kriteria desain Pura di Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, dengan pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi, yang bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi penerapan arsitektur tradisional Bali dalam membangun Pura di Jakarta. Kepercayaan masyarakat Hindu Bali terhadap tradisi sangat melekat dan diyakini sebagai sesuatu yang benar dan membawa kebaikan, dengan faktor karakteristik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial perkotaan turut mempengaruhi penentuan desain Pura di Jakarta. Manfaat dari penelitian ini sebagai sumbangan pemikiran bagi masyarakat Hindu perkotaan di luar pulau Bali dalam membangun Pura, sehingga dapat meningkatkan kualitasnya baik dari segi ritual, sosial, ekonomi maupun budaya.
T Traditional Balinese architecture has a philosophical basic concept that influences spatial values in it. Architecture that grows and develops from generations of generation, can be accepted by the Balinese Hindu community in a sustainable manner because it is considered good and right. This tradition has always been preserved not only in Bali, but brought outside Bali by the Balinese Hindu community in building temples. The application of traditional Balinese architecture in determining the design of temples in Jakarta naturally undergoes adjustments to the characteristics of the physical and social environment. The purpose of this study is to understand the purpose of applying traditional Balinese architecture and the factors that influence the design criteria of temples in Jakarta. The method used is a descriptive qualitative method, by checking the validity of the data using triangulation, which aims to analyze the factors that influence the application of traditional Balinese architecture in building temples in Jakarta. The belief of the Balinese Hindu community towards the tradition is very attached and is believed to be something that is true and brings goodness, with the characteristic factors of the physical environment as well as the urban social environment also influencing the design of the temples in Jakarta. The benefit of this research is as a contribution of thought for urban Hindu communities outside the island of Bali in building temples, so as to improve its quality in terms of ritual, social, economic and cultural.