A Adanya masyarakat urban dewasa yang menyukai mainan (toys) perlahan menggeser anggapan bahwa mainan selalu identik dengan anak-anak. Mainan digemari oleh orang dewasa sebagai hobi untuk melepaskan diri dari gaya hidup urban yang melelahkan, sehingga mendapatkan kesenangan (pleasure). Berbagai macam jenis mainan yang beredar di pasaran, salah satunya adalah art toys, yaitu mainan yang memiliki nilai seni. Art toys berbeda dengan mainan pada umumnya, karena bisa menjadi media berkreativitas sekaligus memberikan keuntungan secara komersial maupun emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemunculan dan perkembangan art toys di Indonesia, serta aspek kesenangan (pleasure) dan manfaat (benefit) yang diidentifikasi melalui pengalaman para pelaku dalam skena art toys yaitu, seniman, kolektor, komunitas, dan produser art toys. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi melalui proses wawancara. Data penelitian yang diperoleh dideskripsikan dan dikaitkan dengan teori pleasure dan benefit dari Patrick W. Jordan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seniman cenderung merasakan kesenangan secara psikologis dan manfaat secara emosional. Kolektor cenderung merasakan kesenangan secara ideologis dan manfaat emosional. Komunitas cenderung merasakan kesenangan secara sosial, serta manfaat praktis dan emosional. Sedangkan produser cenderung merasakan kesenangan psikologis dan manfaat secara emosional. Penelitian ini menemukan bahwa produk art toys dapat memberikan kesenangan dan manfaat dengan berbagai cara yang berbeda-beda, hal ini tergantung bagaimana pengalaman yang dilalui serta peran seseorang dalam skena art toys.