Analisa pressure build up test dan deliveribility test pada sumur DQ lapangan Raya
A pabila suatu sumur telah selesai di bor, sumur tersebut perlu diidentifikasi apakah ada kerusakan formasi (formation damage) atau tidak. Identifikasi ini diperlukan untuk menganalisa apakah ada dampak terhadap penurunan kemampuan sumur untuk berproduksi selama operasi pemboran pada sumur. Cara untuk mengidentifikasi suatusumur itu, bis akita lakukan dengan Analisa uji sumur atau biasa disebut dengan welltesting. Salah satu metode well testing adalah Pressure Build-Up. Prinsip dari Pressure Build-Up test ini pada dasarnya adalah salah satu metode yang akan menutup sumurdalam jangka waktu tertentu yang telah ditentukan sebelumnya yang mana penutupansumur tersebut akan berpengaruh kepada naiknya tekanan yang kemudian akan dicatatsebagai fungsi dari waktu. Analisa Pressure Build-Up yang dilakukan pada sumur DQini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan nilai dari parameter reservoir, modelreservoir, boundary model, well model, serta tekanan rata – rata dari sumur DQ.Parameter dari reservoir itu adalah permeabilitas (k) dan faktor skin (s). Tak hanya itu,penelitian ini juga akan menguji sumur DQ untuk memperkirakan laju alirnya denganmenggunakan Deliverability Test dengan jenis Flow After Flow. Dari flow after flowtest ini, akan didapatkan nilai AOFP serta Qmax atau laju alir maksimum yang didapat25%-30% dari AOFP. Pressure Build-Up pada penelitian ini dianalisa dengan bantuansoftware ecrin serta melalui spreadsheet. Untuk hasil yang didapatkan adalah WellModelnya Constant Changin Storage, Reservoir Modelnya Two Layers, dan BoundaryModelnya One Fault. Pada penggunaan spreadsheet, metode yang digunakan adalahmetode Horner dan hasilnya adalah nilai permeabilitas sebesar 17,18 mD dan nilai darifactor skinnya sebesar -7,62. Nilai skin negative ini menandakan bahwa sumur inipernah melalukan perbaikan permeabilitas atau formasi. Untuk nilai AOFP pada sumurDQ ini adalah sebesar 2238,0095 MSCFD dan laju alir maksimumnya didapatkan nilaisebesar 671,40285 MSCFD
I f a well has been drilled, it is necessary to identify the well whether there isformation damage or not. This identification is needed to analyze whether there is animpact on decreasing the ability of the well to produce during the drilling operation on the well. The way to identify a well, we can do it with a well test analysis or commonly called well testing. One of the well testing methods is Pressure Build-Up. The principleof the Pressure Build-Up test is basically one of the methods that will close the wellwithin a predetermined period of time where the closing of the well will affect theincrease in pressure which will then be recorded as a function of time. The pressurebuild-up analysis carried out on the DQ well was carried out with the aim of obtainingvalues from the reservoir parameters, reservoir model, boundary model, well model,and the average pressure from the DQ well. The parameters of the reservoir arepermeability (k) and skin factor (s). Not only that, this research will also test the DQwell to estimate its flow rate using the Deliverability Test with the Flow After Flowtype. From this flow after flow test, the AOFP value and Qmax or maximum flow ratewill be obtained 25% -30% of AOFP. Pressure Build-Up in this study was analyzedwith the help of ecrin software and through spreadsheets. The results obtained are theWell Model with Constant Changing Storage, the Reservoir Model with Two Layers,and the Boundary Model with One Fault. In using a spreadsheet, the method used isthe Horner method and the result is a permeability value of 17.18 mD and the value ofthe skin factor is -7.62. This negative skin value indicates that this well has had permeability or formation improvements. The AOFP value for this DQ well is2238.0095 MSCFD and the maximum flow rate is 671.40285 MSCFD