Hubungan antara status nyeri temporomandibula dan status psikologis : kajian pada mahasiswa/i pre-klinik FKG Usakti
L atar Belakang: Nyeri temporomandibula banyak dijumpai pada golongan usia dewasa muda. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktor psikologis yaitu stres, depresi,dan kecemasan. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara status nyeri TMD dan status psikologis. Metode: Penelitian observasional analitik korelatif dengan rancangan kasus kontrol dilakukan pada 330 subjek yang dibagi menjadi kelompok kasus dan kelompok kontrol. Gambaran umum subjek penelitian dilihat berdasarkan jenis kelamin, usia, status nyeri TMD, dan status psikologis pada mahasiswa/i pre- klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti dengan rentang usia 18 sampai 23 tahun. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner DC/TMD axis I (TMD Pain Screener) dan axis II (Patient Health Questionaire-PHQ-9). Data dianalisis dengan uji chi-square dan korelasi spearman. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan(p<0.05) antara status nyeri temporomandibula dan status psikologis dengan kekuatan korelasi lemah(r=0,177). Pada kelompok kasus dengan status nyeri temporomandibula, didapatkan 76 (23%) subjek tanpa memiliki status psikologis dan 89 (27%) subjek yang memiliki status psikologis dari ringan sampai berat, sementara untuk subjek pada kontrol didapatkan hasil 103 (31,2%) subjek yang tidak merasakan sakit TMD dan tidak memiliki status psikologis serta 62 (18,8%) subjek yang tidak merasakan nyeri TMD namun memiliki faktor psikologis dari ringan sampai berat. Prevalensi nyeri temporomandibula pada subjek laki-laki sebesar 17,6% dan subjek perempuan sebesar 82,4%. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah status nyeri temporomandibula dipengaruhi oleh status psikologis dan lebih banyak dijumpai pada perempuan dari pada laki-laki.
B ackground: Temporomandibular Pain Disorders are often found in young populations. TMDs have multi factorial etiology, such as psychological factors including stress, depression, and anxiety. Objective: The aim of the study was to examine the association between TMD pain and psychological factors. Methods: Correlational analysis with case control study were performed to 330 subjects divided equally into case and control group. A general overview of the subjects can be associated with gender, age, TMD pain complaint and psychological disturbance on Pre-clinic Dentistry Students at Trisakti University aged 18-23 years old. A questionnaire of DC/TMD axis I( TMD Pain Screener) and axis II (Patient Health Questionaire-PHQ-9) were taken. All die data were analyzed using chi-square and spearman corellation. Results: The result stated that there was a significant correlation (p<0,05) between the status of the temporomandibular pain and psychological status with a weak correlation(r=0,177). Based on case group subjects with temporomandibular pain, there were 76 (23%) subjects without psychological status and 89 (27%) subjects with mild to severe psychological status. Meanwhile, the control group subjects showed that 103 (31.2%) subjects have no TMD pain and psychological status, 62 (18.8%) subjects with no TMD pain but have mild to severe psychological status. The prevalence of TMD pain among male subjects was 17,6% while female subjects was 82,4%. Conclusion: It can be concluded that TMDs were affected by psychological status and more common in women than men.