Analisis inklinasi dan azimuth pemboran berarah pada sumur X menggunakan metode minimum of curvature
P emboran berarah adalah suatu teknik membelokan lubang sumur danmengarahkannya pada suatu target tertentu yang tidak dapat dicapai denganpemboran vertikal. Pada sumur X di lapangan Madura Offshore, dilakukanpemboran berarah tipe Build, Hold and Drop untuk memprodukasikan minyak.Dalam melakukan pemboran berarah perlu dilakukannya survey dalam pemboranberarah agar mengetahui arah dan orientasi lintasan pemboran. Didalam tulisan inidilakukan analisis terhadap inklinasi dan azimuth sebagai parameter dalamperhitungan lintasan dan analisis penyebab dari penyimpangan sudut inklinasi danazimuth lintasan aktual sumur X dari perencanaan agar hasil penelitian dapatdijadikan acuan untuk pemboran berikutnya.Dalam perencanaan lintasan sumur X dilakukan perhitungan menggunakanmetode Radius of Curvature penggunaan metode tersebut dikarenakan metodetersebut paling umum digunakan. Perencanaan lintasan sumur menggunakan dataprogram bor telah dibuat oleh PHE WMO, namun dalam tulisan ini dilakukanperencanaan ulang dengan metode Radius Of Curvature. Hasil perencanaanlintasan PHE WMO merupakan data rahasia perusahaan, namun ketikadibandingkan dengan hasil lintasan perencanaan menggunakan metode Radius OfCurvature didapatkan hasil lintasan yang sama.Setelah pemboran sumur X dilakukan diperoleh survey lintasan aktualyang terbentuk, namum dalam tulisan ini dilakukan juga perhitungan lintasanaktual dengan menggunakan metode Minimum Of Curvature. Dalam metode inidiperlukan beberapa parameter dari data hasil survey pemboran aktual yangtelah terbentuk seperti TVD,MD, inklinasi, dan azimuth sebagai parameter pendukung dalam perhitungan lintasan dengan metode Minimum Of Curvature.Hasil lintasan perhitungan metode Minimum of Curvature dengan lintasan aktualpemboran sumur X menunjukkan hasil lintasan yang sama.Jika dibandingkan lintasan perencanaan pemboran dengan lintasan aktualpemboran relatif tidak terlalu berubah kecuali pada beberapa titik terdapatpenyimpangan sudut iklinasi dan azimuth dari lintasan sumur X. Penyimpanganterjadi dikarenakan parameter pemboran seperti besarnya nilai Weight on bit,RPM, ROP serta adanya perbedaan formasi yang ditembus. Penyimpangantersebut terjadi pada kedalaman 576 mTVD, 695 mTVD, 839 mTVD, dan 1422mTVD. Titik penyimpangan pertama terjadi pada kedalaman 576 mTVD dimanasudut inklinasi terbentuk sebesar 4,87deg dimana seharusnya sudut perencanaansebesar 1,99deg hal ini diakibatkan oleh adanya kenaikan Weight on bitmengakibatkan kenaikan sudut inklinasi yang besar, sebaliknya pada kedalaman695 mTVD terjadi penurunan sudut inklinasi ke angka 10,6deg dimanaseharusnya sudut inklinasi sebesar 11,5deg hal ini diakibatkan oleh menurunnyaWeight on bit serta adanya penurunan dari RPM. Pada kedalaman 839 mTVDterjadi penurunan sudut inklinasi ke angka 17,13deg dimana seharusnya sudutinklinasi sebesar 21,3deg hal ini diakibatkan oleh menurunnya Weight on bit sertaadanya perubahan formasi yang ditembus. Pada kedalaman 1422 mTVD terjadipeningkatan sudut inklinasi sebesar 59,74deg dimana seharusnya sudut inklinasiperencanaan sebesar 55 yang mengakibatkan lintasan pemboran tidak sesuaidengan perencaan, hal ini diakibatkan oleh meningkatnya Weight on bit sertakenaikan RPM dan ROP.Oleh karena itu diharapkan dari penelitian ini dapat dijadikan sebagaievaluasi dalam melakukan pemboran berarah sehingga dapat meminimalisirpenyimpangan terhadap sudut inklinasi dan azimuth pada lintasan pemboran yangterjadi pada saat melakukan pengeboran sumur berikutnya.
D irectional drilling is a technique to bend a wellbore and direct it at acertain target that cannot be achieved by vertical drilling. In well X in the MaduraOffshore field, directional drilling of the Build, Hold and Drop type was carried outto produce oil. In carrying out directed drilling, it is necessary to carry out a surveyin directed drilling in order to know the direction and orientation of the drillingtrajectory. In this paper, an analysis of the inclination and azimuth as parametersin the path calculation and the cause analysis of the deviation of the inclinationangle and the azimuth of the actual path of the well X from the planning is carriedout so that the research results can be used as a reference for further drilling.In the X well trajectory planning, the calculation uses the Radius of Curvaturemethod because this method is most commonly used. The well path planning usingdrill program data has been made by PHE WMO, but in this paper a re-planning iscarried out using the Radius Of Curvature method. The results of the PHE WMOpath planning will be compared with the results of the planning path using theRadius of Curvature method. The results will be the same path.After the X welldrilling is carried out, it is obtained the actual trajectory survey formed, but in thispaper the actual path calculation is also carried out using the Minimum OfCurvature method. Where in the calculation of the actual path using the MinimumOf Curvature method, several parameters are needed from the actual drillingsurvey that has been formed such as TVD, MD, inclination, and azimuth assupporting parameters in the calculation of the path using the Minimum OfCurvature method. The results of the actual trajectory using the Minimum ofCurvature method and the actual trajectory of well drilling X show that they havethe same trajectory results. Based on the results of the X well trajectory planning, itis expected that the actual well trajectory is formed according to the plan.However, in fact, at the time of actual drilling, there were several points ofdeviation from the angle and azimuth of the path of well X. In drilling of well X, thepoint of deviation occurred at a depth of 576 mTVD695m TVD, 839 mTVD, 1422mTVD. Deviation occurs due to drilling parameters such as the value of Weight onbit, RPM, ROP as well as differences in formation that are penetrated and thespeed of rotation of the tool.