Evaluasi kinerja operasi kereta api bandara (rute: Stasiun Manggarai – Stasiun Bandara Soekarno Hatta)
K ereta Api Bandara beroperasi sejak tahun 2017 di DKI Jakarta dan operasikanoleh PT. Railink. Tujuan utama KA Bandara dibuat agar menjadi moda transportasiutama menuju Bandara Soekarno-Hatta. Namun setelah 3 tiga tahun beroperasitingkat okupansi KA Bandara masih rendah yaitu 32% sepanjang tahun 2019,sehingga perlu di evaluasi dari segi kinerja operasional yaitu: (menghitung waktuantara, waktu tunggu, waktu henti, waktu tunggu, kecepatan operasi, load factoratau okupansi, dan volume penumpang tiap stasiun), dan identifikasi penyebabrendahnya nilai okupansi dan faktor penentu kebutuhan penumpang dari ruteterminus Stasiun Manggarai – Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Dari menggunakandata sekunder dan data primer lalu dengan observasi langsung di lapangan sertawawancara dan penyebaran kuisoner melalui daring. Dengan metode tersebutdidapatkan solusi untuk meningkatkan nilai okupansi
T he Airport Train has been operating since 2017 in DKI Jakarta by PT. Railink.The main purpose of the Airport Train is to be the main mode of transportationtowards Soekarno-Hatta Airport. However, after 3 years of operation the airporttrain occupancy rate is still low at 32% on 2019, thus an evaluation in terms ofoperational performance is needed, namely: (headway, stop time, waiting time,operating speed, load factor or occupancy, and passenger volume on each station),and identification of what might cause low occupancy value and determining factorfor passenger needs from the terminal route of Manggarai Station - Soekarno-HattaAirport Station. By using secondary data and primary data traffic and directobservation in the field as well as interviews and distributing questionnairesthrough online. With these methods, a solution is obtained to increase theoccupancy value.