Analisis overpressure akibat mekanisme pembebanan dan non-pembebanan berdasarkan data log dan seismik pada lapangan Y dan X , Cekungan Jawa Timur
D aerah penelitian terletak di Cekungan Jawa Timur yang berdasarkan penelitian terdahulu memiliki gejala overpressure dengan kedalaman dan mekanisme bervariasi berhubungan dengan geologi regional yang kompleks. Penelitian overpressure ini bertujuan untuk mengetahui top dari overpressure dan mekanisme overpressure pada Lapangan X dan Y, Cekungan Jawa Timur, yang akan berguna untuk keselamatan pemboran dalam eksplorasi hidrokarbon di daerah yang sama di masa depan. Perhitungan tekanan pori dalam studi ini meggunakan metode Eaton berkonstanta empiris pangkat dua dan tiga berdasarkan log sonic. Pada keempat sumur yang diteliti, yaitu Sumur G-1, G-2, G-3, dan G-4, zonaoverpressure rendah terjadi pada kedalaman 4.800 – 8.000 kaki yang diakibatkan oleh mekanisme pembebanan. Sedangkan zona overpressure tinggi terjadi pada kedalaman 7.100 – 10.000 kaki yang diakibatkan oleh mekanisme non-pembebananberupa diagenesis mineral lempung dan pembentukan hidrokarbon. Pada daerahpenelitian, pengaruh temperatur sangat dominan dalam pembentukan mekanisme overpressure berupa non-pembebanan. Persentase batupasir terhadap batulempungturut memengaruhi besarnya tekanan pori. Kondisi geologi daerah penelitian berupa dalaman dan tinggian menentukan besarnya gradien tekanan pori.
A rea of study is located at East Java Basin which is according to previous researches contains overpressure tendency with various depth and mechanism related to its complex regional geology. This overpressure study is conducted to determine top and mechanism of overpressure at X and Y Field, East Java Basin,which can be useful for wellbore stability in the future hydrocarbon exploration in this area. Pore pressure determination in this study was using Eaton method with emphirical constanta 2 and 3 based on sonic log. At four wells that had been studied, which are Well G-1, G-2, G-3, and G-4, low overpressure zone occured at4.800 – 8.000 feet affected by loading mechanism. Meanwhile, hard overpressure zone occured at 7.100 – 10.000 feet affected by unloading mechanism, which are clay diagenesis and hydrocarbon generation. In this area, temperature is a dominant effect in the overpressure by unloading mechanism. The magnitude of sand to shale ratio affected the amount of pore pressure. Geological condition with high and low terrain and some structures also affected the amount of pore pressure gradient.