Analisis geokimia batuan induk formasi ngimbang dan pemodelan cekungan 1D di blok RRJ cekungan Jawa Timur Utara
P enelitian dilakukan pada Cekungan Jawa Timur Utara yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik geokimia batuan induk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis karbon organik, metode rock eval pyrolisis (REP), metode Chromatography Gas (GC), metode Chromatography Gas-Spectrometry Massa (GC-MS), metode reflektansi vitrinit dan pembuatan kurva burial history yang masing-masing metode berperan dalam menentukan aspek kuantitas, kualitas, tingkat kematangan, lingkungan pengendapan batuan induk dan sejarah pemendaman serta kematangan. Formasi yang berpotensi sebagai batuan induk adalah Formasi Ngimbang (Eosen Akhir-Oligosen Awal). Batuan induk Formasi Ngimbang memiliki kisaran nilai TOC 0.46-2.24% yang mengindikasikan potensi yang buruk hingga baik. Batuan induk Formasi Ngimbang memiliki tipe kerogen II hingga III dengan tingkat kematangan immature hingga early mature. Dilihat dari analisis GC dan GCMS, batuan induk Formasi Ngimbang memiliki lingkungan pengendapan openmarine/lacustrine-estuarine/shallow lacustrine dengan kecenderungan dominasi input material organik berasal dari darat dengan kondisi oksik. Hasil korelasi batuan induk dengan sampel dan jejak-jejak minyak yang diperkirakan berada pada Formasi Ngimbang Karbonat dan Formasi Kujung menunjukkan korelasi positif dengan batuan induk Formasi Ngimbang Klastik. Berdasarkan kurva burial history batuan induk Formasi Ngimbang diperkirakan telah matang sejak 14 juta tahun lalu yaitu pada umur Miosen Tengah dan memiliki recent oil window pada kedalaman berkisar 6804ft.
T he study was conducted on North East Java Basin to determine the geochemistry characteristics of the source rock. Several methods that used in this research are organic carbon analysis, rock eval pyrolysis (REP), gas chromatography (GC), gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS), vitrinite reflectance and burial history curve , which each of these methods were used to determine quantity, quality, maturity aspect, environment of source rock and settling history and maturity. The potential formation as the main rock is the Ngimbang Formation (Early Eocene-Oligocene). The Ngimbang formation has a range of TOC values of 0.46-2.24% indicating potential poor until good. Ngimbang formation has kerogen type II to III with early mature maturity level. Seen from GC and GCMS analysis, Ngimbang Formation has an openmarine/lacustrine - estuarine/shallow lacustrine deposition environment with the tendency of organic material input come from terresterial with oxic conditions. The correlation of the source rock with the oil and oil stain samples expected in the Ngimbang Carbonate and Kujung Formation, showed a positive correlation with Ngimbang Clastic source rock. Based on the burial history curve, Ngimbang formation is estimated to have matured since 14 million years ago at the age of the Middle Miocene and has a recent oil window at 6804ft.