Korelasi minyak bumi berdasarkan analisis geokimia hidrokarbon di Sumur "Ilal" Cekungan Jawa Barat Utara
S ecara geografis daerah penelitian berada di Lapangan Ilal, Cekungan Jawa Barat Utara. merupakan cekungan busur belakang yang terletak di sebelah utara Pulau Jawa, dengan Luas sekitar 61.000 km2. Penelitian dilakukan untuk mengetahui karakteristik, kualitas, dan korelasi minyak bumi dengan menggunakan analisis geokimia hidrokarbon. Analisis geokimia hidrokarbon dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif menggunakan metode kromatografi gas dan kromatografi spektrometri massa. Data kualitatif dan kuantitatif yang digunakan adalah parameter rasio biomarker. Dari ketiga sampel penelitian didapatkan tingkat kematangan oil yang baik. Material organik untuk IST 1 berasal dari transisi dan IST 2 dan IST 3 berasal dari darat yang dipengaruhi oleh laut. Sampel IST 2 dan IST 3 berkorelasi positif dan IST 1 berkorelasi negatif dengan sampel IST 2 dan IST 3. IST berdasarkan lingkungan pengendapan didapatkan bahwa korelasi dengan formasi Talang Akar. IST 2 dan IST 3 berdasarkan lingkungan pengendapan didapatkan bahwa korelasi dengan formasi Talang Akar.
G eographically the area of research was in the field ' Ilal, North West Java Basin. the back arc basin is located in the North of the island, with an area of approximately 61000 km2. Research was conducted to find out the characteristics, qualities, and the correlation of petroleum hydrocarbon geochemical analysis by using. Hydrocarbon geochemical analysis carried out quantitative and qualitative method using gas chromatography mass spectrometry and chromatography. Qualitative and quantitative data used is the parameter ratio of biomarkers. Of the three samples of the research obtained the level of maturity of the oil well. Organic material for IST 1 comes from mixed. IST 2 and 3 come from terrestrial influenced by marine. IST 1 based on environment of deposition was obtained by that correlation with the formation of the Talang Akar. The 2nd and 3rd IST IST based on environment of deposition was obtained by that correlation with the formation of the Talang Akar.