Pemanfaatan gas metan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga sampah di tempat pembuangan sampah terpadu bantargebang
S ampai saat ini DKI Jakarta masih bergantung terhadap satu-satunya tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) di Bantargebang. Sementara itu TPST Bantargebang semakin hari semakin dipenuhi tumpukan sampah. Di sisi lain kiris energi sedang gencar dibicarakan oleh bangsa ini, oleh karena itu saat ini diperlukan energi alternatif seperti Pembangkit Listrik Tenaga Sampah. PLTSa Bantargebang memanfaatkan gas metan dari hasil pembusukan sampah sebagi bahan bakar. Setiap harinya sampah yang masuk 6000 ton per hari dan mnghasilkan 372.000 m3 gas metan. PLTSa menggunakan gas turbin yang berkapasitas 2 x 1064 KW dan menghasilkan 2MW daya listrik.
D uring now our capital city jakarta is still depend on the only one landfill in Bantargebang mean while The only one waste landfill everyday fill with trash . otherwise crisis in energy was most people concern of in this country, in this circumstances we need some alternative energy like waste power plant. In Bantargebang Waste Power Plant utilize the methane gas that come from decomposition of garbage as the fuel. Trash fill in 6000 ton per day and it produce 372.000 m3 of methane gas . Waste Power Plant utilize turbin gas that specification capacity 2x 1064 KW and it produce of 2MW energy.