L ATAR BELAKANGHipertensi berkontribusi besar dalam angka kematian di Indonesia. Hipertensi sendiri merupakan merupakan penyakit yang tanpa gejala (silent killer) sehingga masyarat kurang waspada. Akan tetapi, penelitian tentang hipertensi sangat kurang sekali pada remaja khususnya. Sedangkan salah satu faktor yang memicu peningkatan tekanan darah adalah stress, dan yang menyebabkan stress pada remaja khususnya siswa SMA tingkat akhir sangat banyak, maka perlu dilakukan penelitian untuk menentukan hubungan antara stres dengan tekanan darah.METODEPenelitian menggunakan studi observasional dengan desain potong lintang yang mengikutsertakan 117 murid SMA Negeri 1 Tegal di kota Tegal. Data dikumpulkan dengan data primer menggunakan kuisioner. Pengukuran tingkat stress menggunakan anxiety depresion stress scale 42. Untuk pengukuran tekanan darah mengunakan pengukuran langsung spygmanometer. Analisis data mengunakan SPSS for windows versi 17.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0.05.HASILAnalisis spearman, menunjukan hubungan antara tingkat stress dengan tekanan darah pada siswa SMA semakin meningkatnya tingkat stress, tekanan darah sistole justru menurun dan tidak didapatkan hubungan antara stress dan tekanan darah sistole (α = -0,127 dan p=0,172). hal tersebut juga terjadi pada tekanan darah diastole (α=-0,014 dan p=0,837).KESIMPULANPenelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara stress dengan tekanan darah. Karena setiap individu mempunyai coping stress mechanism yang berbeda-beda dalam menghadapi suatu stressor. Akan tetapi, kemungkinan stress dapat mempengaruhi perubahan tekanan darah.