DETAIL KOLEKSI

Kajian dampak perubahan garis pantai terhadap lingkungan fisik daerah pesisir pantai utara Pemalang Kabupaten Pemalang, Propinsi Jawa Tengah menggunakan data Landsat TM

5.0


Oleh : Andre Martino

Info Katalog

Nomor Panggil : 392/TG/2007

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2007

Pembimbing 1 : Afiat Anugrahadi

Subyek : Shorelines - pemalang;Coast changes - pemalang

Kata Kunci : landsat, erosion, accretion, impact assessment, wind season, shoreline change

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2007_TA_GL_Kajian-Dampak-Perubahan_1.pdf
2. 2007_TA_GL_Kajian-Dampak-Perubahan_2.pdf 5
3. 2007_TA_GL_Kajian-Dampak-Perubahan_3.pdf 11
4. 2007_TA_GL_Kajian-Dampak-Perubahan_4.pdf
5. 2007_TA_GL_Kajian-Dampak-Perubahan_5.pdf
6. 2007_TA_GL_Kajian-Dampak-Perubahan_6.pdf
7. 2007_TA_GL_Kajian-Dampak-Perubahan_7.pdf

P enelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan sedimentasi endapan sungai sampai pesisir pantai dan kondisi lingkungan fisik yang ada dan berhubungan denga geologi. Selain itu untuk mengkaji proses fisik yang terjadi di sepanjang kawasan pesisir Pantai Utara Pemalang, Jawa Tengah. Data yang digunakan adalah citra Landsat ETM+7 tahun 1991 - 2005, untuk melihat perubahan garis pantai tahun 2005 digunakan metode overlapping/overlay. Proses pengolahan data citra menggunakan software ER-Mapper 6.4, Global mapper dan Corel Draw X3. Hasil penelitian menunjukan abrasi yang terjadi selama 15 tahun (1991 -2005) sebesar 25 - 100 meter, dan akresi sebesar 50 -250 meter. Penyebab terjadinya erosi yang terjadi pada daerah penelitian didominasi oleh tingginya aktivitas angin (musim angin barat) yang terjadi pada bulan November - Februari dan bentuk pantai yang tegak lurus arah gelombang laut. Sedangkan akresi yang terjadi akibat tingginya curah hujan yang terjadi pada bulan November - April dan peningkatan debit air permukaan yang membawa sedimen tersuspensi dan terakumulasi pada muara sungai (khususnya Ujung Pemalang dan Tanjungsari), serta tingginya aktivitas lahan oleh manusia di sepanjang Kali Comal dan Kali Tanjungsari. Daerah penelitian memiliki 2-3 kelompok sub-sel sedimen (A,B,C) berdasarkan analisa granulometri. Pemanfaatan lahan berupa tambak, tegalan, jeti, kebun campuran, pemukiman dan tempat rekreasi selama kurun waktu 15 tahun (1991-2005) memberikan dampak/pengaruh terhadap erosi dan akresi pada daerah penelitian

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?