DETAIL KOLEKSI

Hubungan konsumsi mikronutrien magnesium dengan sensitivitas kontras mata pada remaja akhir


Oleh : Dewi Nikita Vindi

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1603

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Husnun Amalia

Subyek : Contrast sensitivity (vision);Micronutrients

Kata Kunci : contrast sensitivity, magnesium, adolescent

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_SKD_03016031_Halaman-Judul.pdf
2. 2020_TA_SKD_03016031_Pengesahan.pdf 1
3. 2020_TA_SKD_03016031_Bab-1_Pendahuluan.pdf 3
4. 2020_TA_SKD_03016031_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2020_TA_SKD_03016031_Bab-3_Kerangka-Konsep.pdf
6. 2020_TA_SKD_03016031_Bab-4_Metode-Penelitian.pdf
7. 2020_TA_SKD_03016031_Bab-5_Hasil-Penelitian.pdf
8. 2020_TA_SKD_03016031_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2020_TA_SKD_03016031_Bab-7_Kesimpulan.pdf
10. 2020_TA_SKD_03016031_Daftar-Pustaka.pdf 4
11. 2020_TA_SKD_03016031_Lampiran.pdf

L LATAR BELAKANG: Sensitivitas kontras adalah nilai kemampuan mata yang mendeteksi jumlah kontras antara terang dan gelap. Adanya defek fungsional retina pada manusia dapat diukur melalui pengukuran sensitivitas kontras. Magnesium merupakan kation terbanyak kedua di dalam intraseluler yang bertindah sebagai kofaktor untuk lebih dari 350 enzim yang terkait dengan metabolism energi dan beberapa enzim antioksidan. Defisiensi magnesium berhubungan dengan nekrosis multifokal pada epitel pigmen retina tikus dan hipomagnesemia juga ditemukan berkorelasi dengan degenerasi pigmen retina. Dengan adanya hubungan magnesium dan retina, penelitian mengenai hubungan antara magnesium dengan retina melalui pengukuran sensitivitas kontras pada manusia dilakukan.METODEPenelitian menggunakan analisis observasional dengan desain potong lintang di SMA Negeri 33 Jakarta. Data dikumpulkan dengan cara mengisi kuesioner SQ-FFQ (Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire), dan pemeriksaan sensitivitas kontras dengan menggunakan Pelli-Robson Chart. Analisis data menggunakan SPSS dengan tingkat kemaknaan sebesar 0,05.HASILPada 123 responden, 54,5% memiliki tingkat kemampuan sensitivitas kontras yang kurang baik, dan 96,7% responden dengan intake magnesium yang kurang. Hubungan antara konsumsi magnesium dan sensitivitas kontras memiliki nilai p > 0,05.KESIMPULANTidak ada hubungan yang bermakna antara konsumsi mikronutrien magnesium dan sensitivitas kontras mata dengan nilai p = 0,625 (p > 0,05)

B BACKGROUND: Contrast sensitivity is the value of the eye’s ability to detect the amount of contrast between light and dark. The presence of functional retinal defects in humans can be measured by measuring contrast sensitivity. Magnesium is the second largest cation in intracellular which acts as a cofactor for more than 350 enzymes related to energy metabolism and several antioxidant enzymes. Magnesium deficiency associated with multifocal necrosis in rat retinal pigment epithelium and hypomagnesemia were also found to correlate with retinal pigment degeneration. Due to relationship of magnesium and retina, study to determine the relationship between and retina through measurement of contrast sensitivity in humans was conducted.METHODA cross-sectional observational study was conducted at SMA Negeri 33 Jakarta. Data was collected by filling out the SQ-FFQ (Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire), and contrast sensitivity examination using Pelli-Robson chart. Data analysis using SPSS with a significance level of 0,05.RESULTAmong 123 samples, 54,5% had an abnormal contrast sensitivity, and 96,7% had low food intake of magnesium. The relationship between magnesium micronutrient intake and contrast sensitivity showed p > 0,05.CONCLUSIONThis study revealed that there is no significant relationship between magnesium micronutrient intake and contrast sensitivity with significance level of p = 0,625.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?