Kajian tekno ekonomis perencanaan sistem pemanas air 45kw untuk menurunkan pemakaian energi (listrik & steam) dengan memanfaatkan sumber panas dari oven
P Pada proses biskuit ada beberapa proses yaitu pencampuran, pencetakan, pemanasan, pelapisan, pendinginan, dan pengemasan. Pada proses pelapisan terdapat bahan baku cair yaitu coklat untuk menjaga agar coklat tidak mengeras sehingga dapat menyumbat jalur pipa dibuatkan proses untuk menjaga coklat dalam bentuk cair. Proses yang dibutuhkan untuk menjaga coklat dalam bentuk cair yaitu dengan menyelimuti pipa coklat dengan pipa pembungkus yang dialiri air panas agar dapat memanaskan pipa coklat. Pada proses ini pipa air panas dapat dipindahkan ke pipa coklat sehingga terjadi perpindahan panas di pipa. Untuk mendapatkan air panas terdapat tanki pemanas air yang dilengkapi tubular heater 3 phase sebesar 10kW dan steam dari boiler sebagai pemanas air. Air panas dengan temperatur 70-80°C di tanki pemanas air disirkulasikan dengan pompa motor untuk menjaga suhu coklat. Ada unit mesin yang menghasilkan panas yaitu mesin oven. Dari hasil pengujian dilapangan panas yang dihasilkan didalam oven yaitu 200°C sedangkan udara panas yang dikeluarkan oven yaitu 147,54°C. Perhitungan perpindahan panas dengan menggunakan alur proses baru antara pipa udara oven dan pipa air. Hasil dari perhitungan perpindahan panas tersebut air dapat mencapai temperatur 74,63°C. Berdasarkan hasil analisa tubular heater dapat digantikan dengan udara panas yang keluar dari unit mesin oven sehingga dapat mengurangi biaya sebesar Rp. 6.690.000 menurut PERMEN ESDM Nomor 28 tahun 2016.
I In the biscuit process there are several processes, namely mixing, printing, heating, coating, cooling, and packaging. In the coating process there is a liquid raw material, namely chocolate to keep the chocolate from hardening so that it can clog the pipelines. A process is made to keep the chocolate in liquid form. The process required to keep the chocolate in liquid form is to cover the chocolate pipe with a wrapping pipe that is running hot water so that it can heat the chocolate pipe. In this process the hot water pipe can be transferred to the brown pipe so that heat transfer occurs in the pipe. To get hot water, there is a water heater tank equipped with a 10kW 3-phase tubular heater and steam from the boiler as a water heater. Hot water with a temperature of 70-80°C in the water heater tank is circulated by a motor pump to maintain the chocolate temperature. There is a machine unit that generates heat, namely the oven machine. From the test results in the field the heat generated in the oven is 200°C while the hot air released by the oven is 147.54°C. Calculation of heat transfer using a new process flow between the oven air pipe and water pipe. The result of the heat transfer calculation is that water can reach a temperature of 74.63°C. Based on the analysis results, the tubular heater can be replaced with hot air coming out of the oven unit so that it can reduce costs by Rp. 6,690,000 according to PERMEN ESDM Number 28 of 2016.