Evaluasi konseptual model lapangan panas bumi Patuha berdasarkan data geokimia fluida dan isotop.
D Daerah penelitian merupakan lapangan panas bumi Patuha yang berada pada daerahRancabali, Bandung, Jawa Barat. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untukmengetahui jenis sistem panas bumi daerah penelitian serta zona upflow danoutflow berdasarkan modete geokimia. Medote pertama adalah geokimia air yangmeliputi ion balance, tipe air, sumber air, geothermometer air dan geoindikator air.Selanjutnya berupa metode geokimia isotop, yaitu menentukan sumber fluida.Kemudian menggunakan metode geokimia gas meliputi sumber gas,geothermometer gas, dan geoindikator gas. Yang membedakan penelitian inidengan peneliti terdahulu adalah digunakannya metode geokimia fluida dan isotopdengan menggunakan data terupdate yaitu data yang di ambil pada tahun 2018,dengan metode tersebut penulis bisa mendapatkan data daerah yang memiliki ionbalane yang baik, mendapatkan data daerah mata air pada wilayah penelitian,menentukan sumber gas daerah penelitian, menentukan asal air panas bumi,mendapatkan data temperatur reservior daerah penelitian dan mementukan zonaupflow dan outflow. Berdasarkan ketentuan deskriptifnya, daerah penelitiantermasuk kedalam vapour Dominated Systems. Berdasarkan sumber panasnya,daerah penelitian termasuk kedalam sistem vulkanik-hidrothermal. Daerahpenelitian termasuk kedalam sistem panas bumi temperatur tinggi dengan suhureservoir berkisar antara 250°C-350°C dengan parameter temperatur reservoirnya.Berdasarkan interpretasi geologi dan geokimia, daerah upflow pada daerahpenelitian berada pada daerah Kawah Putih yang terletak ditengah daerahpenelitian, sedangkan daerah outflow berada pada daerah Rancawali 1, Rancawali2, Cimanggu 1, dan Cimanggu 2.
F Focus research area in this study is Patuha Geothermal Field which located inRancabali area, Rancabali area, Bandung, West Java. The main objective of thisresearch is to see the type of geothermal system in the study area as well as theupflow and outflow zones based on geochemical models. The first methodology iswater geochemistry which includes ion balance, air type, air source, watergeothermometer and air geo-indicator. Furthermore, in the form of isotopegeochemical methods, namely determining the source of the fluid. Then using gasgeochemical methods including gas sources, gas geothermometer, and gasgeoindicator. The difference between this study and previous researchers is that ituses fluid and isotope geochemical methods using updated data, namely data takenin 2018, with this method the author can get data on areas that have good balaneions, get data on springs in the research area , determine the gas source of theresearch area, determine the origin of geothermal water, obtain data on thereservior temperature of the study area and determine the upflow and outflowzones. Based on the descriptive provisions, the research area is included in thevapor Dominated Systesms. Based on the heat source, the research area is includedin the volcanic-hydrothermal system. The research area is included in the hightemperature geothermal system with reservoir temperatures ranging from 250 ° C-350 ° C with reservoir temperature parameters. Based on geological andgeochemical interpretations, the upflow area in the study area is in the KawahPutih area which is located in the middle of the study area, while the outflow areais in the Rancawali 1, Rancawali 2, Cimanggu 1, and Cimanggu 2 areas.