Evaluasi tracer test untuk menentukan konektivitas sumur injeksi dan sumur produksi di lapangan X
L Lapangan minyak X meupakan lapangan yang sudah menggunakan metode secondary recovery injeksi air dalam pengembangannya. Namun saat ini lapangan X sudah mengalami penurunan produksi. Masih banyak sisa cadangan minyak pada lapangan ini, tetapi minyak sisa tersebut tidak dapat naik ke permukaan. Untuk membantu kelancaran proses injeksi air, maka dari itu terlebih dahulu dilakukan tracer test. Tracer test merupakan test yang dilakukan dengan menginjeksikan fluida tracer pada beberapa sumur injeksi dengan tipe tracer yang berbeda-beda di setiap sumur injeksi. Tujuan dari test ini adalah untuk mengetahui adanya konektivitas antara sumur injeksi dengan sumur produksi dan untuk mengetahui sweep volume dari lapangan ini. Hasil yang didapatkan pada tracer test ini sangat berguna untuk memperlancar proses injeksi air. Pada tugas akhir ini dilakukan analisis dan evaluasi pad 6 sumur injeksi dan 6 sumur produksi yang sudah terkoneksi. Hasil dari analisis tracer test ini mendapatkan kesimpulan konektivitas antara sumur injeksi menuju sumur produksi bagus. Kemudian menghitung sweep volume agar bisa dibandingkan penyapuan yang bagus terletak pada sumur mana. Dari perhitungan sweep volume ddidapat sumur P025-P014 mempunyai sweep volume sebesar 31.17%, sumur P025-P164 mempunyai sweep volume sebesar 96.77%, sumur P377-P383 mempunyai sweep volume sebesar 80.55% dan sumur P306-P168 mempunyai sweep volume sebesar 67.98%. Bisa disimpulkan bahwa sumur P025-P164 mempunyai sweep volume terbesar dibandingkan dengan sumur yang lain, yaitu sebesar 96.77%.