Hubungan konsep perilaku dan karakteristik sosiodemografi dengan frekuensi kunjungan antenatal care pada multipara
L LATAR BELAKANG Jumlah angka kematian ibu (AKI) dan bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi. Antenatal Care (ANC) merupakan salah satu program pemerintah untuk mengupayakan penurunan AKI dan AKB. ANC Ideal (K4) adalah pemeriksaan minimal 4 kali dengan memperhatikan periode kehamilan. Jumkah K4 di Indonesia sudah tinggi (70,4%) namun terjadi penurunan bila dibandingkan dengan jumlah K1 ideal (81,6%). Faktor yang mempengaruhi kunjungan ANC secara ideal, diantaranya faktor konsep perilaku (pengetahuan, sikap, dan perilaku) dan karakteristik sosiodemografi (usia, pendidikan, dan pendapatan perkapita). METODE Penelitian analitik dengan pendekatan potong lintang dan consecutive sampling pada bulan Mei – Juli 2015 di beberapa posyandu daerah Tangerang Selatan. Data dikumpulkan dengan cara wawancara kuesioner. HASIL Subjek yang terlibat pada penelitian ini adalah 48 orang. Subjek penelitian dengan usia 26-45 tahun (33,3%), tingkap pendidikan > 9 tahun (37,5%) dan pendapatan ≥ UMR (43,8%) lebih banyak yang melakukan kunjungan ANC secara ideal. Hal ini juga terlihat pada subjek penelitian dengan pengetahuan baik (37,5%), sikap positif (43,8%) dan perilaku positif (41,7%). Penelitian ini menemukan adanya hubungan antara tingkat pendidikan (p=0,009), pendapatan perkapita (p=0,001), pengetahuan (p=0,002), sikap (p=0,000) dan perilaku (p=0,000) dengan frekuensi kunjungan ANC pada multipara. Akan tetapi, tidak ditemukan hubungan anata usia dan frekuensi kunjungan ANC pada multipara (p=0,122). KESIMPULAN Studi ini menunjukkan adanya hubungan antara pendidikan dan pendapatan perkapita serta konsep perilaku dengan frekuensi kunjungan ANC pada multipara. Akan tetapi, hubungan antara usia dan frekuensi kunjungan ANC belum terlihat.
I INTRODUCTION Maternal and infant mortality has risen considerably in recent years. Antenatal Care (ANC) is one of government’s effort to decrease MMR and IMR. Regular ANC (K4) is regularly check which consider pregnancy period 4 times as the minimal. Numbers of K4 are considerably high (70,4%) meanwhile it’s decreasing compared to numbers of the K1 regular (81,6%). Factors affecting regular ANC attendance are KAP (knowledge, attitude, and practice) and socio-demographic characteristic (age, education, and income). MATERIALS AND METODHS Analytical research using cross sectional approachment with consecutive sampling. Occurred in May – July 2015 at some posyandus in South Tangerang. Data were collected using questionnaire interview as the instrument. RESUTLS Subjects who were involved are 48 people. Research subjects aged 26-45 (33,3%), over 9 years educated (37,5%) and higher income (43,8%) had more regular ANC attendance. This was seen on research subjects who got better knowledge (37,5%), positive attitude (43,8%) and 41,7% positive on practice. This research found the relationship between education (p=0,009), income (p=0,001), knowledge (p=0,002), attitude (p=0,000), and practice (p=0,000) with ANC attendance frequency in multipara. However, it was not statistically found the relationship between age and ANC attendance frequency in multipara (p=0,122). CONCUSIONS This study has shown the relationship between education, income and KAP survey with ANC attendance frequency in multipara. However, it’s not statistically found the association between age and ANC attendance frequency.