Perencanaan pengoalahan sampah pemukiman di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara
K Kebersihan lingkungan merupakan salah satu fasilitas pclayanan yang dituntut masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, masyarakat dituntut untuk melakukan proses pengurangan volume sampah dan penanganan sampah sedekat mungkin dengan sumbernya. Kecamatan Tanjung Priok di Jakarta Utara merupakan wilayah studi terpilih untuk pengolahan sampah karena karakteristik dan komposisi sampah yang cukup bervariasi dan sesuai dengan strata sumber sampah; penanganan pengolahan sampah organik dari permukiman yang belum berjalan baik; fasilitas kebersihan yang kurang lengkap serta terdapat SP A (Stasiun Peralihan Antara/Transfer Station) Sunter. Penelitian ini bermaksud untuk merencanakan pengolahan sampah permukiman. Penelitian hanya dibatasi pada permukiman atau rumah tangga saja, karena permukiman merupakan penghasil sampah terbesar, terutama sampah organik. Sampah yang akan diolah adalah sampah organik dari permukiman, karena mempunyai sifat yang mudah membusuk, menimbulkan bau dan penyakit, serta mencemari lingkungan sekitar. Berdasarkan basil penelitian dan pengamatan di Kecamatah Tanjung Priok tahun 2006, volume timbulan sampah sebesar 53.181 kgltiari atau 2SS,0~ m3/hari dengan komposisi meliputi sampah organik (68,25%), kertas (12,40%), plastik (9,96%), kayu (0,97%), kain (0,82%), karct (0,53%), logam (0, 16%), kaca (3,23%), kalcng (2, 19%), dan sampah lain lain ( 1,50%). Scdangkan sampah yang tcrkumpul tahun 2016, dipcrkirakan sebesar138.533 kg/hari atau 667, 78 ml/hari. Sampah organik ini akan diolah menjadi kompos menggunakan bioaktivator EM tEffecuve Microorganisms). Pengomposan sampah tersebut direncanakan di SPA (Stasiun Peralihan Antara) Sunter dan dilakukan secara terpusat, karena lahan yang dimiliki SPA Sunter cukup luas. Untuk sampah anorganik, hanya dilakukan pemilahan barang-barang yang bemilai ekonomis (kertas, plastik, logam, kaca, dan kaleng) di TPS terdekat oleh para pemulung. Sampah tersebut akan dimanfaatkan sebagai bahan baku atau bahan tambahan suatu produk. Sampah anorganik yang tidak bemilai ekonomis akan dibawa ke SPA Sunter untuk dipadatkan dan dibuang ke TPA Bantar Gebang menggunakan kontainer. Dengan dilakukannya pengolahan sampah organik dari permukiman di Kecamatan Tanjung Priok ini, diharapkan sampah yang ada dapat ditangani dengan baik dan dapat meminimalisasi dampak buruk yang ditimbulkan. Selain itu, masyarakat mengetahui manfaat ekonomis yang dapat digali dari sampah.
E Environmental cleanliness is one of the service facilities that are demanded by the people in their daily life. Therefore, the community is required to carry out the process of reducing the volume of waste and handling waste as close as possible to the source. Tanjung Priok sub-district in North Jakarta is the chosen study area for waste processing because the characteristics and composition of the waste are quite varied and in accordance with the source strata of waste; the handling of processing organic waste from settlements that has not been going well; incomplete cleaning facilities and Sunter SP A (Intermediate Transition Station). This research intends to plan settlement waste management. Research is only limited to housing or households, because settlement is the biggest producer of waste, especially organic waste. The waste to be processed is organic waste from the settlement, because it has the nature to rot, cause odor and disease, and pollute the surrounding environment. Based on the results of research and observations in Tanjung Priok Sub-district in 2006, the volume of waste generation was 53,181 kgltiari or 2SS, 0 ~ m3 / day with a composition including organic waste (68.25%), paper (12.40%), plastic (9, 96%), wood (0.97%), fabric (0.82%), karct (0.53%), metal (0, 16%), glass (3.23%), ring (2, 19%) ), and other waste (1.50%). While the garbage collected in 2016, is estimated at 138,533 kg / day or 667, 78 ml / day. This organic waste will be processed into compost using EM bio-activator micro-organisms). The composting is planned at Sunter SPA (Transition Station Between) and is done centrally, because the land owned by Sunter SPA is quite extensive. For inorganic waste, only sorting of goods of economic value (paper, plastic, metal, glass and cans) is done at the nearest polling station by the scavengers. The waste will be used as raw material or additional material for a product. Non-economic inorganic waste will be taken to Sunter SPA to be compacted and disposed of at Bantar Gebang Landfill using containers. By doing the processing of organic waste from the settlements in Tanjung Priok District, it is hoped that the existing waste can be handled properly and can minimize the adverse effects caused. In addition, the community knows the economic benefits that can be extracted from the trash.