Pembiayaan tambang melalui kredit perbankan studi kasus : PT Aneka Tambang
S Studi mengenai model pembiayaan memiliki peran penting dan dibutuhkanuntuk mendapatkan model pembiayaan yang tepat bagi suatu proyek agarmenghasilkan tingkat keuntungan optimal bagi perusahaan. PT Aneka Tambangakan merencanakan pembukaan tambang baru di Papandayan. Metodepembiayaan yang disediakan untuk menjadi pilihan bagi proyek ini adalah metodepembiayaan dengan modal sendiri (equity) dan metode kredit/pinjaman bank(bank loan). Kajian kelayakan ekonomis proyek ini dilakukan dengan caramembuat simulasi aliran kas (cashflow) dari 2 metode pembiayaan tersebut danmelakukan analisis Net Present Value (NPV), Discounted Cash Flow Rate ofReturn (DCFROR) atau Internal Rate of Retun (IRR) dan periode balik modal(payback period) guna menentukan metode pembiayaan yang palingmenguntungkan. Penelitian ini menggunakan beberapa skenario model pinjamanmulai dari metode penarikan, metode angsuran, dan proporsi pinjaman disampingmembandingkan tingkat kelayakan dan keuntungan proyek ini apabila dibiayaitanpa pinjaman (modal sendiri). Model pembiayaan dengan modal sendirimenjadikan proyek Arinem menjadi proyek yang tidak layak untuk diinvestasikankarena tidak memenuhi kriteria kelayakan proyek. Sedangkan metode pembiayaanmenggunakan kredit perbankan dengan skenario metode penarikan langsung diawal, metode angsuran bunga tetap dan proporsi pinjaman sebesar 65% dari totalinvestasi keluar sebagai metode pembiayaan paling menguntungkan denganmenghasilkan NPV sebesar Rp29.988.554.425, IRR sebesar 12,85%, durasi balikmodal selama 5 tahun 8 bulan dan nilai PI sebesar 1,13.
A A study of financing models has an important role and is needed to get theright financing model for a project to produce an optimal level of profit for thecompany. PT Aneka Tambang will plan to open a new mine in Papandayan. Thefinancing method provided to be an option for this project is a method offinancing with equity and bank loan methods. The study of economic feasibility ofthis project was carried out by simulating cash flow from the two financingmethods and analyzing Net Present Value (NPV), Discounted Cash Flow Rate ofReturn (DCFROR) or Internal Rate of Return (IRR) and period of return capital(payback period) to determine the most profitable financing method. This studyuses several loan model scenarios starting from the withdrawal method,installment method, and loan proportion in addition to comparing the feasibilityand profitability of this project if financed without a loan (own capital). Thefinancing model with own capital makes the Arinem project a project that is notfeasible to invest because it does not meet the project eligibility criteria. Whereasthe financing method uses bank credit with the scenario of the direct withdrawalmethod at the beginning, the fixed interest installment method and the loanproportion of 65% of the total outgoing investment as the most profitablefinancing method by generating an NPV of Rp29.988.554.425, an IRR of 12,85%,duration of return on capital for 5 years 8 months and PI value of 1.13.