Studi mengenai karakteristik sampah pada sumbernya di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
D Dalam pengolahan sampah suatu tempat diperlukan mengetahui komposisi serta karakteristik sampah. Tiap sumber sampah memiliki karakteristik sampah yang berbeda, maka penelitian yang dilakukan pada sumbernya yaitu sumber domestik dan non domestik di Kecamatan Tambora untuk mengetahu karakteristik serta timbulan sampah pada tiap sumber di Kecamatan Tambora dengan mengambil Kelurahan Pekojan dan Tanah Sereal sebagai titik pengambilan sampel. Penelitian yang dilakukan selama 8 (delapan) hari bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik serta timbulan sampah di tiap harinya. Rata-rata laju timbulan sampah di Kecamatan Tambora adalah sebesar 1,11 l/org/hr. Komposisi sampah jenis organik sebesar 56% dan anorganik sebesar 44%. Komposisi sampah terbesar yang didapatkan dari hasil penelitian adalah sampah organik dapur sebanyak 51.66% yang berasal dari sumber domestik yaitu perumahan permanen, semi permanen dan non permanen, sedangkan untuk sampah anorganik terbesar adalah sampah kain katun sebesar 11.36%. Komposisi kimia sampah didapatkan hasil kadar air sebesar 62.1%, kadar abu 3.1% dan kadar kalor sebesar 3811 kkal/mg yang tidak memenuhi standart pengolahan insenerasi akan tetapi memenuhi syarat dalam pengomposan di sumber. Penggunaan lahan untuk perumahan (sumber domestik) di Kecamatan Tambora sebesar 77.8% memiliki jenis sampah oraganik, sedangkan 22.2% diantaranya pasar, pertokoan, rumah makan, sekolah dan industri memiliki jenis sampah anorganik yaitu sampah kain sebesar . Sampah Kecamatan Tambora yang dapat didaur ulang kembali sebesar 54% untuk sampah organik dan 36% untuk sampah anorganik. Sampah yang tidak dapat diolah kembali di Kecamatan Tambora yang kemudian dibuang ke TPA untuk dilakukan pengolahan selanjutnya sebesar 12%
I In sewage treatment somewhere needed to know the composition and characteristics of waste. Each source of waste have different waste characteristics, the research done at the source of domestic and non domestic sources in the District of Tambora to find out the characteristics and waste generation at each source in the District of Tambora by taking Kelurahan Pekojan and Soil Cereals as a sampling point. Research carried out during 8 (eight) days aims to determine differences in characteristics and solid waste each day. The average waste generation rate in the District of Tambora is at1.11 l / org / hr. The biggest waste composition results obtained from the research is as much as 56% of organic waste a lot coming from domestic sources of permanent housing, semi-permanent and non permanent, while for the largest inorganic waste is waste paper amounted to 13.55%. Characteristics of the largest waste is viewed by type of organic waste from kitchen garbage that is equal to 50%, while for inorganic garbage at 11:36% of waste cotton fabric types. The chemical composition of waste found that the result of water content of 62.1%, 3.1% ash content and calorific content of 3811 kcal/wk. Waste recycled can have a sale value, recycle waste can help reduce waste in the environment given that the waste has quite a long time in experiencing the natural decomposition. Trash District Tambora shich can be recycled back by 54% for organic waste originating from waste food scrapes and 36% for inorganic waste. Waste that can not be recycled in the District of Tambora which then dumped into landfill by 12%