Perencanaan pengumpulan dan pengangkutan sampah berbasis 3R dengan Program Bank Sampah di Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan.
K Kecamatan Pancoran merupakan salah satu kecamatan yang berada di wilayah administratif Kota Jakarta Selatan dengan luas wilayah 8,53 km2 dan jumlah penduduk pada tahun 2015 sebanyak 159.162 jiwa. Pertumbuhan penduduk yang pesat memicu berbagai permasalahan baru, salah satu nya adalah banyaknya sampah yang menumpuk. Pelayanan sampah di Kecamatan Pancoran sudah mencapai 50% namun angka ini masih jauh dari angka yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Tahun 2010 mengenai standar pelayanan minimum yaitu mencapai angka 70% pada akhir tahun 2014. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk merencanakan sistem pengelolaan sampah di Kecamatan Pancoran, terutama pada kegiatan pengumpulan dan pengangkutan sampah yang berbasis 3R dengan pengurangan sampah melalui program Bank Sampah. Metodologi perencanaan mengacu pada SNI 19-3964-1994 dan SNI 3242-2008. Pengukuran timbulan dan komposisi sampah eksisting diperoleh dengan melakukan sampling terhadap 40 Kepala Keluarga dari beberapa wilayah permukiman. Dari hasil sampling diketahui bahwa laju timbulan sampah di Kecamatan Pancoran sebesar 2,8 l/orang/hari, dengan kepadatan sampah sebesar 170,01 kg/m3. Komposisi sampah terdiri dari 67% organik dan 33% anorganik. Kecamatan Pancoran memiliki satu bank sampah yang berada di Kelurahan Rawajati dengan jumlah nasabah 680 KK dengan laju timbulan sampah yang ditabung sebesar 0.09 l/orang/hari. Periode perencanaan pengumpulan dan pengangkutan di Kecamatan Pancoran direncanakan untuk 10 tahun mendatang dengan 3 tahapan perencanaan, yaitu tahap jangka pendek (2016-2017), jangka menengah (20182020), dan jangka panjang (2021-2025). Dalam perencanaan ini terdapat 2 alternatif. Berdasarkan pertimbangan biaya operasional dan investasi, maka Alternatif II menjadi alternatif terpilih dengan penerapan program bank sampah sebesar 10%, pola pengumpulan dan pengangkutan individual tidak langsung sebesar 54%, komunal langsung sebesar 5%, dan komunal tidak langsung sebesar 11%.
P Pancoran is one of the districts in the administrative area of South Jakarta with an area of 8.53 km2 and a population 159,162 people in 2015. The rapid population growth has triggered some new problems, one of them is the amount of garbage that had accumulated. Waste management services in Pancoran has reached 50%, but this rate is still far from the rate that set by the Regulation of the Minister of Public Works 2010 on minimum service standards which reached 70% at the end of 2014. The purpose of this final project is to plan the waste management system in Pancoran, especially on the activities of collection and transportation of garbage based on 3R (Reuse, Reduce, Recycle) with waste reduction through garbage Bank program. The methodology of this research refers to the SNI 19-3964-1994 and SNI 3242 to 2008. Measurement of existing waste composition obtained by sampling to 40 families from some residential areas. The sampling indicate that the rate of waste generation in Pancoran is 2.8 l/person/day, with a density of garbage at 170.01 kg/m3. Furthermore, the waste composition consists of 67% organic and 33% inorganic. Pancoran has a garbage bank that located in the sub-district of Rawajati with customer numbers of 680 families at a rate of waste deposited at 0.09 l/person/day. The period of collection and transport planning in the District Pancoran has planned for the next 10 years with 3 stages of planning, the short-term phase (2016-2017), medium term (2018-2020) and long term (2021-2025). In this planning there are two alternatives that considered before. Both alternatives were compared and considered by total operating costs and investment. In the result, Alternative II was selected efficiently by 3R through garbage banks by 10%, the scheme of collection and transport of individual indirectly of 54%, direct communal of 5%, and indirect communal 11%.