DETAIL KOLEKSI

Analisa kualitas batubara terhadap efisiensi pembakaran dan jumlah fly ash pada unit 1 PLTU Suralaya, Merak, Banten


Oleh : Marieta Riana

Info Katalog

Nomor Panggil : 680/TT/2019

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Syamidi Patian

Pembimbing 2 : Christin Palit

Subyek : Coal - Productivity;Mining engineering - Coal and mining

Kata Kunci : coal, calorific value, coal rate, air requirements.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_TB_073001500062_Halaman-Judul.pdf 18
2. 2019_TA_TB_073001500062_Bab-1.pdf 4
3. 2019_TA_TB_073001500062_Bab-2.pdf
4. 2019_TA_TB_073001500062_Bab-3.pdf
5. 2019_TA_TB_073001500062_Bab-4.pdf
6. 2019_TA_TB_073001500062_Bab-5.pdf
7. 2019_TA_TB_073001500062_Daftar-Pustaka.pdf 3
8. 2019_TA_TB_073001500062_Lampiran.pdf

P Pada awalnya PLTU Suralaya menggunakan bahan bakar batubara dari PT. Bukit Asam sebagai pemasok tunggal untuk memenuhi kebutuhan Unit 1-4 (4 x 400MW) yang dibangun pada tahun 1980an dengan nilai kalori 4.800-5200 kcal/kg (Ar), kadar total Moisture 20-30%, kadar sulfur maksimal 0.8%, dan kadar ash tidak lebih dari 8% (batubara yang tergolong jenis sub-bituminus). Berdasarkan hasil pengujian kualitas batubara dalam basis As Received (Ar) yang dilakukan pada tanggal 27 Maret – 4 April 2019 menunjukkan bahwa batubara yang digunakan sebagai bahan bakar belum sesuai dengan kebutuhan pembakaran pada boiler, karena nilai kalor batubara yang digunakan belum mencapai kebutuhan yaitu 4615.86 kcal/kg. Sedangkan pada proses pembakaran sempurna diperlukan jumlah bahan bakar, udara, dan panas yang proporsional atau sesuai dengan kebutuhan sehingga nilai efisiensi pembakaran yang diperoleh tinggi. Diketahui nilai laju aliran bahan bakar (coal flow) secara teoritis sebesar 174.057 kg/jam, sedangkan nilai laju aliran bahan bakar (coal flow) aktual pada boiler unit 1 diketahui sebesar 200.515 kg/jam, sehingga coal flow aktual lebih besar dibandingkan dengan coal flow teoritis sebesar 26.457,64 kg/jam. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan udara (air fuel) secara teoritis, kebutuhan udara yang harus ditambahkan pada proses pembakaran dengan nilai kalor 4615.86 kcal/kg dan coal flow 200.515 kg/jam adalah sebesar 1.652.198,29 kg udara/jam. Kemudian dari hasil perhitungan kebutuhan udara tersebut dicari nilai efisiensi nya, dimana terjadi kenaikan nilai efisiensi menggunakan metode langsung (direct method) sebesar 21,13% dan terjadi kenaikan sebesar 7,08% dengan metode tidak langsung (indirect method).

I In the beginning, PT. Bukit Asam is the sole supplier of coal fuel for the needs of the Suralaya Unit 1-4 (4 x 400 MW) PLTU which was built in the 1980s with a calorific value of 4,800-5200 kcal / kg (Ar), total moisture content of 20- 30%, grade sulfur maximum of 0.8%, and ash content of not more than 8% (coal classified as sub-bituminous type). Based on the results of coal quality testing on an As Received (Ar) basis carried out on March 27 - April 4, 2019 determine the coal used as fuel does not meet the needs of combustion in the boiler, because the heating value of the coal used does not meet the needs of 4646.86 kcal / kg While the combustion process requires a proportional amount of fuel, air, and heat according to needs so that the value of combustion efficiency is obtained high. It is known that the calculated fuel flow rate (coal flow) is 174.057 kg / hour, while the actual fuel flow rate (coal flow) in boiler unit 1 is estimated to be 200.515 kg / hour, so the actual coal flow is greater in accordance with the flow coal is 26457.64 kg / hour. Based on the calculation of air demand (steam flow) that must be added to coal with a calorific value of 4615.86 kcal / kg and coal flow 200.515 kg / hour is 1,652,198.29 kg air / hour. Then after finding the value of efficiency with air requirements, an efficiency increase of 21.13% is obtained using the direct method) and an increase of 7.08% with the indirect method.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?