Uji sitotoksisitas ekstrak etanol 70% myrmecodia pendans (Laporan penelitian)
S Sarang semut (Myrmecodia pendans) adalah salah satu tanaman yang berasal dari Papua, yang sering digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit secara empirik. Ekstrak sarang semut mengandung bahan-bahan aktif yaitu flavonoid dan tanin. Flavonoid dan tanin berperan sebagai anti-inflamasi dan anti-bakteri. Namun demikian uji sitotoksisitas tanaman ini terhadap sel normal belum pernah dikemukakan dalam kepustakaan. Uji sitotoksisitas dapat digunakan sebagai tahap awal dari uji pemanfaatan obat dari suatu bahan baru. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efek sitotoksisitas dari ekstrak tanaman Sarang semut (Myrmecodia pendans). Metode penelitian eksperimental secara in vitro menggunakan fibroblast like-cell dan menilai perbandingan rerata sel yang mati pada perlakuan dengan berbagai konsentrasi ekstrak etanol 70% Myrmecodia pendans. Ekstrak etanol 70% dibuat dalam 10 konsentrasi berbeda yaitu (1.56; 3.125; 6.25; 12.5; 25; 50; 100; 250; 500; dan 1000µg/ml). Kultur sel dibagi di dalam dua kelompok. Kelompok pertama sebagai kontrol, kelompok kedua diberi perlakuan dengan ekstrak. Tes inhibisi yang digunakan ialah MTT assay. Hasilnya menunjukkan ekstrak Myrmecoda pendans mulai konsentrasi 1.56 ppm sampai 1.000 ppm merupakan bahan yang tidak menimbulkan efek sitotoksik.
S Sarang semut (Myrmecodia pendans) is a plant which originally came from Papua, Indonesia that is often used traditionally to treat various disease. Myrmecodia pendans extract contains active chemical compounds called flavonoid and tanin. These compounds acts as antibacterial and anti inflammatory agent. However, cytotoxicity assay of Myrmecodia pendans on normal cells has never been submitted in the literature. Cytotoxicity evaluation can be used to early stage of drug test utilization as a new substance. This study aims to examine the cytotoxicity of Sarang semut extract. The method of this study was experimental laboratorium in vitro using fibroblast like-cell and calculate the mean of dead cells in different extract concentration. Ethanol 70% extract of sarang semut (Myrmecodia pendans) used were (1.56; 3.125; 6.25; 12.5; 25; 50; 100; 250; 500; dan 1000µg/ml). The cell culture was divided into two groups. The first group as negative controland the second as treatment group with Sarang semut extract. The inhibition test was conducted using MTT assay. The result showed that Myrmecoda pendans extract from 1.56 ppm to 1000 ppm does not have cytotoxic.