Uji sitotoksisitas ekstrak etanol 70% temulawak (curcuma xanthorrhiza roxb.) pada sel raw 264.7 yang diinduksi lipopolisakarida (LPS)
L Latar belakang: C. xanthorrhiza Roxb. memiliki senyawa bioaktif yang bermanfaat sebagai antiinflamasi. Untuk mendapatkan senyawa tersebut perlu dilakukan ekstraksi. Etanol dengan konsentrasi 70% dapat meningkatkan kelarutan senyawa baik polar maupun non polar. Sel RAW 264.7 dengan induksi LPS menyebabkan keadaan inflamasi karena aktifnya sitokin pro inflamasi. Untuk menekan perkembangan inflamasi dapat dilakukan uji sitotoksisitas untuk melihat sifat toksik ekstrak terhadap sel terinflamasi. Tujuan: Untuk mengetahui efek sitotoksisitas ekstrak etanol 70% C. xanthorrhiza pada sel RAW 264.7 yang diinduksi LPS. Metode: Penelitian eksperimental laboratorik in vitro. Pembuatan ekstrak C. xanthorrhiza Roxb. dilakukan dengan etanol 70% kemudian dibuat konsentrasi 200, 100, 50, 25, 12.5, 6.25, dan 3.125 μg/mL. Uji sitotoksisitas dilakukan menggunakan uji MTS. Medium kultur tanpa perlakuan digunakan sebagai kontrol negatif dan kontrol positif natrium diklofenak. Kemudian dilakukan inkubasi selama 24 jam dengan suhu 37oC. Setelah inkubasi 24 jam, diberi MTS pada plate dan diinkubasi kembali selama 3 jam. Hasil dibaca menggunakan spektrofotometeri. Serapan yang dihasilkan setara sel hidup. Data penelitian dianalisis menggunakan uji one-way ANOVA dan Dunnet T3. Hasil: Ekstrak C. xanthorrhiza dengan konsentrasi 200 dan 100 ïg/mL bersifat sitotoksik lemah dan pada konsentrasi 50, 25, 12.5, 6.25, dan 3.125 μg/mL menunjukkan efek tidak toksik terhadap sel RAW 264.7 yang diinduksi LPS. Berdasarkan nilai IC50 ekstrak C. xanthorrhiza Roxb. memiliki efek sitotoksik kuat terhadap sel RAW 264.7 yang diinduksi LPS. Kesimpulan: Ekstrak C. xanthorrhiza bersifat toksik terhadap sel RAW 264 yang diinduksi LPS.
B Background: Curcuma xanthorrhiza Roxb. has bioactive compounds that are beneficial as anti-inflammatory. To get these compounds need to be extracted. Ethanol 70% can increase the solubility of both polar and non-polar compounds. RAW 264.7 cells with LPS induction cause an inflammatory state due to the active pro-inflammatory cytokines. To suppress the development of inflammation, a cytotoxicity test can be carried out to see the toxic nature of the extract against inflamed cells. Objective: To determine the cytotoxicity effect of 70% ethanol extract of C. xanthorrhiza on LPS-induced RAW 264.7 cells. Methods: In vitro laboratory experimental research. Preparation of extracts of C. xanthorrhiza Roxb. carried out with 70% ethanol then made concentrations of 200, 100, 50, 25, 12.5, 6.25, and 3.125 g/mL. Cytotoxicity was tested using the MTS. Untreated culture medium was used as a negative control and a positive control of diclofenac sodium. Then it was incubated for 24 hours at 37oC. After 24 hours of incubation, MTS was added to the plate and incubated again for 3 hours. The results were read using spectrophotometry. The resulting absorption is equivalent to living cells. The research data were analyzed using one-way ANOVA and Dunnet T3 tests. Results: Extracts of C. xanthorrhiza with concentrations of 200 and 100 g/mL were weakly cytotoxic and at concentrations of 50, 25, 12.5, 6.25, and 3.125 g/mL showed non-toxic effects on LPS-induced RAW 264.7 cells. Based on the IC50, C. xanthorrhiza Roxb. extract had a strong cytotoxic effect on LPS-induced RAW 264.7 cells. Conclusion: C. xanthorrhiza extract was toxic to LPS-induced RAW 264 cells.