P PT. Albasi Priangan Lestari saat ini sedang mengalami penurunan produktivitas dan pendapatan perusahaan yang diakibatkan dari jumlah ketidakhadiran yang tinggi dan meningkat, kurangnya motivasi untuk menumbuhkan semangat bekerja pada karyawan, banyaknya jumlah turnover karyawan, adanya kecelakaan kerja pada karyawan, hasil produksi yang tidak mencapai target, adanya keluhan karyawan, tingginya karyawan yang menerima surat peringatan, dan kurangnya pelatihan khusus. Maka dari itu, perusahaan perlu mengetahui hasil evaluasi kinerja Human Resources Department (HRD) yang diharapkan dapat memberikan usulan perbaikan untuk meningkatkan kinerja HRD. PT. Albasi Priangan Lestari belum memiliki sistem pengukuran kinerja departemen human resources secara keseluruhan sehingga digunakanlah Human Resources Scorecard (HRSC) yang merupakan sistem pengukuran kinerja yang mengaitkan antara Sumber Daya Manusia, strategi perusahaan, dan kinerja yang dilihat berdasarkan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan learning and growth. Metode ini akan menjabarkan visi,misi, dan strategi. Langkah dari perancangan model HRSC yaitu menerjemahkan visi dan misi kedalam empat perspektif, perancangan peta strategi Balanced Scorecard dan HRSC, mengidentifikasi HR Deliverable, menyelaraskan HR Architecture dengan HR Deliverable, lalu merancang pengukuran kinerja dengan measurement (KPI), target, dan inisiatif. Pembobotan untuk setiap tujuan strategis menggunakan Pairwise Comparison. Berdasarkan model HRSC yang telah dirancang, didapatkan nilai terkecil adalah perspektif pelanggan yaitu sebesar 2, nilai perspektif keuangan dan perspektif learning & growth adalah 3, dan nilai perspektif proses bisnis internal adalah 4,32. Berdasarkan nilai indeks kinerja menggunakan Skala Likert, hasil pengukuran kinerja secara keseluruhan yaitu 2.9 yang termasuk pada kategori “Kurang Baik”. Maka dari itu, dilakukanlah peninjauan kembali pada perspektif pelanggan dan diberikan usulan perbaikan.