L Latar Belakang: Kanker rongga mulut di Indonesia berada di peringkat ke-17 dengan jumlah kasus kematian mencapai 2.326 kasus. Terapi kanker konvensional memiliki banyak efek samping, sehingga banyak penelitian berfokus pada senyawa dari bahan alam untuk terapi kanker mulut salah satunya adalah daun serai dapur yang memiliki senyawa aktif yang lebih tinggi dibandingkan dengan batang, selain itu daun serai dapur masih menjadi limbah. Senyawa aktif daun serai dapur memiliki potensi sebagai agen antikanker dengan meningkatan produksi reaktif oksigen spesies (ROS) untuk menginduksi sel kanker kearah apopotosis. Sifat senyawa aktif daun serai dapur memiliki stabilitas dan kelarutan yang rendah, sehingga perlu adanya matrik pengkapsulasi dan memodifikasinya menjadi partikel lebih kecil untuk meningkatkan efek antikanker. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh enkapsulasi nano kitosan ekstrak etanol daun serai dapur terhadap produksi Reactive Oxygen Species (ROS) sel kanker lidah HSC-3. Metode: Penelitian terbagi menjadi 10 kelompok, yaitu tanpa perlakuan (kontrol negatif), doksorubisin (kontrol positif), kelompok hydrogen peroksida (H2O2), nano kitosan dan ekstrak serai dapur (pembanding) dan 5 kelompok perlakuan dengan konsentrasi enkapsulasi 100%,75%,50%,25% dan 12,5%. Hasil: Pada kelompok enkapsulasi nano kitosan ekstrak etanol daun serai dapur konsentrasi 100% memperlihatkan nilai p < 0.05 dibandingkan kelompok konsentrasi yang lain dengan produksi ROS tertinggi, dan lebih tinggi dibandingkan dengan doksorubisin Kesimpulan: Enkapsulasi nano kitosan ekstrak etanol daun serai dapur bekerja efektif dalam menginduksi apoptosis pada sel HSC-3, melalui peningkatan produksi reactive oxygen species (ROS), dengan melihat jumlah sel yang terflouresensi hijau. Konsentrasi enkapsulasi nano kitosan ekstrak etanol daun serai dapur terbaik dalam meningkatkan ROS pada konsentrasi 100%.