Kajian efisiensi pemanfaatan limbah fly ash (abu terbang) dan bottom ash (abu dasar) sebagai adsorben pada emisi kendaraan bermotor
L Limbah abu terbang dan abu dasar merupakan sisa pembakaran batubara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dapat dijadikan sebagai alternatif adsorben dalam mereduksi emisi gas kendaraan bermotor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi pemanfaatan limbah abu terbang dan abu dasar sebagai adsorben gas karbon dioksida (CO2). Limbah abu terbang dan abu dasar diaktivasi secara fisik dengan pemanasan 2000C selama 2 jam. Kemudian dilakukan aktivasi kimia menggunakan asam sulfat (H2SO4) untuk mengubah komposisi kimia adsorben sehingga meningkatkan kualitas adsorben. Setelah aktivasi kimia dilakukan, rasioSi/Aluntuk limbah abu terbang menjadi 4 dan dan abu dasar menjadi3,6. Hal ini menunjukkan bahwa adsorben bersifat hidrofobik sehingga kurang mampu mengadsorpi gas nonpolar. Setelah dilakukan aktivasi, adsorben diuji untuk mengadsorp gas karbon dioksidapada kendaraan bermotor berbahan bakar bensin menggunakan alat uji emisi tipe SUKYOUNG SY-GA 401. Pengujian adsorben dibantu menggunakan alat tambahan berbentuk silinder berdiameter 15 cm dengan panjang zona adsorpsi 20 cm. Setelah dilakukan pengujian adsorbenberukuran 20 ≤ mesh < 140 sebanyak 100 gram dan 300 gram selama 1 jam, abu dasar menurunkan kadar gas CO2 yang diemisikan sebesar 18,21% dan 29,05%.Sedangkan abu terbang menurunkan emisi CO2sebesar 20,07 % dan 25,81%. Kapasitas adsorpsi adsorben 100 gram dan 300 gram untuk abu dasar yaitu 1,03 grCO2/gr bottom ash dan 0,47 grCO2/gr bottom ash. Sedangkan untuk abu terbang yaitu 1,09 grCO2/gr fly ash dan 0,40 grCO2/gr fly ash. Penggunaan abu dasar 100 gram mengalami penurunan efisiensi pada detik ke-800 dan 900, sedangkan abu terbang pada detik ke-900. Pada penggunaan adsorben 300 gram, penurunan efisiensi tidak terlihat selama rentang waktu 1 jam.
F Fly ash and bottom ash was the remaining coal combustion in Steam Power Plant (PLTU) which can be used as an alternative adsorbent in reducing vehicle gas emission. This study aims to determine the efficiency offly ash and bottom ash utilization as an adsorbent of CO2. Fly ash and bottom ash are physically activated by heating of 2000C for 2 hours and then chemical activation using sulfuric acid (H2SO4) to improve the adsorbent quality by changing the chemical composition of the adsorbent. After the chemical activation process, the Si/Al ratio for fly ash increased to 4and bottom ash 3.6. This indicate that the adsorbent is hydrophobic and therefore less able to adsorb nonpolar gas. After activation, the adsorbent is tested to adsorb carbon dioxide gas in a gasoline-fueled vehicle using emission gas analyzertype SUKYOUNG SY-GA 40. The adsorbent test is assisted by a cylindrical enhancement with 15 cm in diameter and 20 cm adsorptionzone length. After the test of adsorbent 20 ≤ mesh < 140 as much as100 gram and 300 gram for 1 hour, the bottom ashcan reduce the CO2emission content by 18,21% and 29,05%, while fly ash reduces CO2 emissions by 20.07% and 25.81%. The adsorption capacity of 100 gram and 300 gram adsorbent for bottom ash is 1.03 grCO2 / g bottom ash and 0.47 grCO2 / gr bottom ash, while fly ash is 1.09 grCO2 / g fly ash and 0.40 grCO2 / gr fly Ash. The use of 100 grams bottom ash has decreased efficiency in the 800th and 900th seconds, while fly ash in the 900th second. The use of 300 gram adsorbents, the efficiency decrease is not visible for a period of 1 hour.